Manfaat, Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangan Biogas - INIRUMAHPINTAR.com

Manfaat, Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangan Biogas

INIRUMAHPINTAR.COM - Perlu kita ketahui, bahwa kebutuhan akan energi tidak pernah habis bagi umat manusia. Sayangnya, energi yang digunakan semakin berkurang dan terbatas. Harganya pun semakin mahal. Oleh karena itu, kebutuhan akan energi terbarukan terus tumbuh seiring semakin menuanya zaman. Salah satu energi terbarukan yang bisa dikembangkan yaitu biogas. 

Apa itu Biogas? Bagaimana cara kerjanya? Sebutkan kelebihan dan kekurangannya? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang akan berusaha dijawab pada artikel kali ini. Dengan harapan, kita semakin tahu seluk-beluk biogas dan potensi penerapannya di Indonesia. 

Apa itu Biogas?

Biogas adalah sumber energi terbarukan yang mengandung unsur utama berupa metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2). Metana adalah bentuk gas yang berharga, karena merupakan pembawa energi efisien dengan berbagai kegunaan. Jumlah CO2 yang dihasilkan sesuai dengan jumlah CO2 yang ditangkap saat biomassa dibuat. Hal ini berarti biogas adalah sumber energi netral dan dapat diperbaharui.  

Cara Kerja / Pembuatan Biogas

Bagaimana biogas diproduksi dan dari apa? Biogas diproduksi menggunakan bahan organik, yang dipecah dengan bantuan bakteri dalam lingkungan bebas anaerob (bebas oksigen). Proses pencernaan anaerobik adalah proses alami yang sering terjadi di alam. Di pabrik biogas, proses ini berlangsung dalam digester anaerobik dan dipercepat dengan menciptakan kondisi terbaik bagi mikroorganisme dan bakteri untuk berkembang biak, yang menyebabkan kerusakan bahan yang sangat efisien.

Hampir semua bentuk bahan organik bisa digunakan untuk menghasilkan biogas. Namun, limbah air, pupuk kandang, tanaman energi dan limbah industri organik merupakan bahan baku yang paling umum.
Manfaat, Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangan Biogas

Manfaat, Kelebihan, Keuntungan Biogas


1. Biogas Ramah Lingkungan dan Ekonomi

Biogas adalah sumber energi yang terbarukan, sekaligus bersih. Gas yang dihasilkan melalui biosigestion tidak menimbulkan polusi sehingga benar-benar mengurangi emisi rumah kaca (yaitu mengurangi efek rumah kaca). Tidak ada pembakaran yang terjadi dalam prosesnya, yang berarti tidak ada sedikitpun emisi gas rumah kaca ke atmosfer; Oleh karena itu, penggunaan biogas sebagai sumber energi adalah cara yang bagus untuk mengatasi pemanasan global.

Tidak mengherankan, kepedulian terhadap lingkungan merupakan alasan utama mengapa penggunaan biogas semakin meluas. Tanaman biogas secara signifikan mengekang efek rumah kaca: tanaman menurunkan emisi metana dengan menangkap gas berbahaya ini dan menggunakannya sebagai bahan bakar. Pembangkitan biogas membantu mengurangi ketergantungan pada penggunaan bahan bakar fosil, seperti minyak dan batu bara.

Kelebihan lain dari biogas adalah, tidak seperti jenis energi terbarukan lainnya, prosesnya alami, tidak memerlukan energi untuk proses pembangkitan. Selain itu, bahan baku yang digunakan dalam produksi biogas dapat diperbaharui, karena pepohonan dan tanaman akan terus tumbuh. Kotoran, sisa makanan, dan sisa tanaman adalah bahan baku yang akan selalu tersedia, yang menjadikannya pilihan yang sangat berkelanjutan.

2. Biogas Mengurangi Polusi Tanah dan Air

Biogas mengurangi limbah TPA, menyegarkan lingkungan, menghasilkan kebersihan, dan sanitasi yang baik. Tempat pembuangan sampah yang melimpah tidak hanya menyebarkan bau busuk - juga memungkinkan cairan beracun mengalir ke sumber air bawah tanah. Dengan demikian, kelebihan lain dari biogas adalah generasi biogas dapat memperbaiki kualitas air. 

Selain itu, pencernaan anaerobik menonaktifkan patogen dan parasit. Sehingga cukup efektif dalam mengurangi kejadian penyakit yang ditularkan melalui air. Demikian pula pengumpulan dan pengelolaan limbah, secara signifikan memperbaiki area dengan tanaman biogas. Hal ini, pada gilirannya, mengarah pada perbaikan lingkungan, sanitasi, dan kebersihan.

3. Biogas Menghasilkan Pupuk Organik

Produk sampingan dari proses pembangkitan biogas yakni terbentuknya suplemen sempurna yang berguna sebagai pengganti pupuk kimia. Hasilnya, masyarakat petani tidak perlu lagi menggunakan pupuk kimia yang memiliki efek samping merusak lingkungan. Hidup alami dengan pupuk organik dari hasil pengolahan biogas memungkinkan semakin tumbuhnya perekonomian baru dari tanaman-tanaman organik yang juga menyehatkan badan.

4. Biogas Menggunakan Teknologi Sederhana dan Berbiaya rendah  

Teknologi yang digunakan untuk memproduksi biogas cukup murah. Mudah diatur dan membutuhkan investasi kecil bila dalam skala kecil. Biodigester kecil bisa digunakan di rumah, memanfaatkan limbah dapur dan kotoran hewan. Sistem rumah tangga dapat menghasilkan biogas secara mandiri setelah beberapa saat, dan bahan yang digunakan untuk pembangkitan benar-benar gratis. Gas yang dimanifestasikan bisa digunakan langsung untuk memasak dan menghasilkan tenaga listrik. Inilah yang memungkinkan biaya produksi biogas menjadi relatif rendah.

Peternakan juga bisa memanfaatkan tanaman biogas dan produk limbah yang dihasilkan ternak setiap hari. Perlu diketahui bahwa produk limbah satu sapi bisa memberi cukup energi untuk menyalakan bola lampu sepanjang hari.

Pada tanaman besar, biogas juga bisa dikompres untuk mencapai kualitas gas alam, dan dimanfaatkan untuk menggerakkan mobil. Membangun pabrik semacam itu membutuhkan investasi modal yang relatif rendah, dan menciptakan lapangan kerja hijau. Misalnya, di India, 10 juta pekerjaan diciptakan, kebanyakan di daerah pedesaan, di pabrik dan pengumpulan sampah organik.

5. Alternatif Memasak Sehat Untuk Daerah Berkembang

Dengan adanya generator biogas, kita tidak perlu lagi bersusah payah mengumpulkan kayu bakar di hutan. Biogas dapat digunakan layaknya kompor gas elpiji. Kelebihannya, dengan keberadaan biogas, kita tidak perlu lagi antri mencari dan membeli gas elpiji yang kadang-kadang langka dan pastinya berbayar. 

Biogas juga memastikan keluarga dan lingkungan tidak terganggu lagi dengan polusi asap dapur sebagaimana dampak penggunaan kayu bakar. Sehingga mampu menghindarkan dari penyakit pernapasan yang mematikan. Perlu diketahui bahwa, 4,3 juta orang per tahun meninggal prematur akibat penyakit yang disebabkan pencemaran udara rumah tangga. Salah satunya karena penggunaan bahan bakar yang tidak efisien untuk memasak.

Jadi, untuk mengembangkan suatu daerah di Indonesia, terutama di pelosok yang belum terjangkau listrik dan pengadaan gas elpiji, tidak ada salahnya mengenalkan energi biogas sebagai sumber energi alternatif kepada masyarakat.

Kekurangan atau Kelemahan Biogas


1. Perlunya Teknologi Tinggi

Salah satu kekurangan dari biogas saat ini adalah sistem yang digunakan dalam produksi biogas belum efisien. Hingga kini, belum ada teknologi baru populer yang memiliki kemampuan menyederhanakan proses sekaligus menghasilkan biogas melimpah dengan biaya rendah. Artinya untuk melakukan produksi berskala besar dalam rangka memasok populasi besar masih belum memungkinkan. Meskipun tanaman biogas yang tersedia saat ini mampu memenuhi beberapa kebutuhan energi, banyak pemerintah tidak mau berinvestasi di sektor ini. Bagaimana di Indonesia? Kapan teknologi biogas ini diperkenalkan merata ke seluruh wilayah?

2. Masih Mengandung Sisa (Kotoran)

Setelah penyempurnaan dan kompresi, biogas masih mengandung kotoran. Jika bahan bakar bio yang dihasilkan digunakan untuk menyalakan mobil, ternyata mobil ini dapat menimbulkan korosi pada bagian logam mesin. Korosi ini akan menyebabkan kenaikan biaya perawatan. Campuran gas jauh lebih cocok untuk kompor dapur, pendidih air, dan lampu.

3. Pengaruh Temperatur pada Produksi Biogas

Seperti sumber energi terbarukan lainnya (misalnya solar, angin) generasi biogas juga dipengaruhi oleh cuaca. Bakteri suhu optimal perlu mencerna limbahnya sekitar 37 ° C. Di iklim dingin, digester membutuhkan energi panas untuk menjaga pasokan biogas konstan.

4. Kurang Cocok Untuk Wilayah Metropolitan yang Padat

Kelemahan biogas lainnya adalah biogas hanya masuk akal diwujudkan bila bahan baku banyak tersedia (seperti limbah makanan, pupuk kandang). Untuk alasan ini, generasi biogas jauh lebih cocok untuk daerah pedesaan dan pinggiran kota. Untuk menerapkannya di wilayah metropolitan yang padat penduduk, sepertinya belum memungkinkan. Kecuali, biogas yang dihasilkan di pusat pengolahan dapat disalurkan melalui stasiun pengisian khusus di kota-kota. 

Penutup

Setelah mengetahui seberapa besar potensi, manfaat, cara kerja, kelebihan dan kekurangan dari Biogas di atas, sepertinya perlu pendalaman lebih jauh tentang energi terbarukan ini. Jika ingin diterapkan di Indonesia, maka investasi besar diperlukan. Kecuali pemerintah mampu menyediakan teknologi sederhana ala rumahan, yang bisa diterapkan dalam skala kecil, misalnya dengan mengandalkan sampah dapur semata. Atau menghadirkan teknologi pembangkit biogas skala menengah di setiap kecamatan atau desa. Apalagi saat ini, Indonesia telah memiliki dana desa yang mungkin bisa diarahkan ke sektor ini. 

Dan pada akhirnya, tulisan ini tidak lebih dari sekedar ide semata sampai ada generasi-generasi aktif dan produktif yang ingin terjun mewujudkan cita-cita pengadaan energi terbarukan di seluruh wilayah Indonesia secara merata, meski tanpa ulur tangan pemerintah. Saya yakin, kelak, ada wilayah mandiri yang bisa mewujudkan ini, layaknya pengadaan energi listrik terbarukan dari pembangkit kincir angin karya Ricky Elson di Ciheras, Tasimalaya dan di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur yang bisa hadir walaupun terkesan masih dipandang sebelah mata oleh negeri sendiri.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!