Manfaat dan Kelemahan Pasar Modal (Saham) bagi Masyarakat - INIRUMAHPINTAR.com

Manfaat dan Kelemahan Pasar Modal (Saham) bagi Masyarakat

INIRUMAHPINTAR.COM - Apa saja Manfaat dan Kelemahan Pasar Modal (Saham) bagi Masyarakat? Coba Sebutkan? Bagi Anda yang masih newbie dalam hal saham dan pasar modal tentu sulit untuk menjawab pertanyaan ini secara gamblang. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, mari kita perkaya wawasan kita mengenal dan mendalami apa saja keuntungan/manfaat dan kelemahan pasar modal bagi masyarakat secara umum.

Manfaat Pasar Modal (Kepemilikan Saham) bagi Masyarakat

Ada 5 manfaat investasi saham di pasar modal bagi masyarakat

1. Kepemilikan saham mengambil keuntungan dari pertumbuhan ekonomi

Seiring pertumbuhan ekonomi, tumbuh pula pendapatan perusahaan. Hal itu terjadi karena pertumbuhan ekonomi menciptakan pemasukan. Gaji yang tinggi meningkatkan permintaan konsumen, yang mendorong lebih banyak pendapatan masuk ke kas masuk perusahaan. Tentu saja hal ini secara tidak langsung membantu jika masyarakat yang terlibat di dalamnya memahami fase siklus bisnis.

2. Memiliki saham di pasar modal adalah cara terbaik untuk tetap berada di depan inflasi

Manfaat dan Kelemahan Pasar Modal (Saham) bagi Masyarakat
Secara historis, saham memiliki rata-rata imbal hasil tahunan sebesar 10 persen. Hal itu lebih baik dari rata-rata inflasi tahunan sebesar 3,2 persen.

Ini berarti masyarakat yang terjun memiliki saham harus memiliki cakrawala waktu yang lebih lama. Dengan begitu, mereka bisa membeli dan menahan bahkan jika nilainya turun sementara.

3. Mudah untuk membeli

Pasar modal memungkinkan masyarakat lebih mudah untuk membeli saham perusahaan. Masyarakat bisa membelinya melalui broker, perencana keuangan, atau secara online. Setelah masyarakat yang terlibat membuat akun, mereka dapat membeli saham dalam hitungan menit.

4. Masyarakat Pembeli Saham dapat menghasilkan uang dengan dua cara

Sebagian besar investor berniat membeli rendah dan kemudian menjual tinggi. Mereka berinvestasi pada perusahaan yang tumbuh cepat yang menghargai nilainya. Itu menarik bagi trader hari kedua dan investor yang membeli dan menahan (buy and hold).

Kelompok pertama berharap dapat memanfaatkan tren jangka pendek, sementara yang terakhir berharap untuk melihat pendapatan perusahaan dan harga saham tumbuh dari waktu ke waktu. Mereka berdua percaya bahwa keterampilan memilih saham memungkinkan mereka mengungguli pasar.

Investor lain lebih memilih aliran kas reguler. Mereka membeli saham perusahaan yang membayar dividen. Perusahaan-perusahaan itu tumbuh pada tingkat yang moderat.

5. Mudah untuk menjual

Pasar saham memungkinkan masyarakat pemilik saham menjual sahamnya kapan saja. Itu penting jika mereka tiba-tiba membutuhkan uang tunai dalam waktu dekat. Namun, waktunya harus tepat agar tidak menderita kerugian.

Kelemahan Pasar Modal (Kepemilikan Saham) bagi Masyarakat

Ada lima kelemahan untuk memiliki saham.

1. Masyarakat pemilik saham bisa kehilangan seluruh investasi. 

Jika perusahaan tidak berkinerja buruk, investor akan menjual, sehingga harga saham terjatuh. Bila masyarakat pemilik modal ikut menjual, maka akan kehilangan investasi awal. Jika tidak mampu kehilangan investasi awal, maka sebaiknya membeli obligasi. Dalam hal ini para masyarakat pemodal mendapatkan potongan pajak penghasilan jika kehilangan uang karena kehilangan saham. Sayangnya, mereka juga harus membayar pajak jika berhasil mendapat uang.

2. Pemegang saham dibayar terakhir jika perusahaan bangkrut. 

Pemegang saham preferen dan pemegang obligasi mendapatkan pembayaran terlebih dahulu. Pemegang saham dari pihak luar (masyarakat) akan dibayar terakhir.

3. Hal ini membutuhkan banyak waktu

Sebelum membeli saham, masyarakat perlu meneliti masing-masing dan setiap perusahaan untuk menentukan seberapa besar keuntungan yang berpeluarn diraih jika nantinya membeli saham sebuah perusahaan. Dalam hal ini perlu ada keinginan mempelajari dan membaca laporan keuangan dan laporan tahunan, serta mengikuti perkembangan berita perusahaan yang dituju. Selain itu, perlu juga waktu khusus untuk memonitor pasar saham itu sendiri, karena harga terbaik perusahaan pun akan turun dalam koreksi pasar, misalnya pasar macet atau mengalami masalah.

4. Ini bisa menjadi rollercoaster emosional

Harga saham naik dan turun setiap detik. Individu memiliki kecenderungan untuk membeli tinggi, karena keserakahan, dan menjual rendah, karena takut. Dalam hal ini, masyarakat yang melibatkan diri dalam kepemilikan saham perlu terus mengembangkan diri.

5. Kalah bersaing dengan profesional

Investor dan pedagang institusional memiliki lebih banyak waktu dan pengetahuan untuk berinvestasi. Namun, masyarakat yang bergerak secara perorangan dalam membeli saham biasanya belum terlatih dalam bidang ini. Untuk itu, harus ada pendampingan tim ahli, terutama bagi pemula.


Renungan dan Penutup

Masyarakat yang terjun di pasar modal adalah mereka yang sesungguhnya berniat untuk berinvestasi. Sayangnya, banyak yang terjebak dalam dunia hitam pasar modal. Membeli saham dalam bentuk (forex) sangat dilarang oleh ulama. Untuk itu, silahkan pertimbangkan untuk benar-benar memanfaatkan kesempatan menanamkan modal dengan sistem terbaik, entah itu dalam bentuk saham, reksadana,  atau obligasi.

Selain itu, berinvestasilah ke lebih dari satu perusahaan. Jangan berharap pada satu kerang penghasilan saja. Lebih banyak kerang, lebih banyak peluang. Selamat beraksi di pasar modal. Tapi, ingat, siapkan modal, waktu, pikiran, tenaga, dan kejelian melihat peluang!

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!