Mengapa Kualitas Barang dapat Mempengaruhi Jumlah Permintaan? - INIRUMAHPINTAR.com

Mengapa Kualitas Barang dapat Mempengaruhi Jumlah Permintaan?

INIRUMAHPINTAR.COM - Mengapa kualitas barang dapat mempengaruhi jumlah permintaan? Nah, kali ini kita akan mengupas singkat dan jelas tentang pertanyaan ini. Pertanyaan ini saya peroleh di google search dan sebagian juga saya temukan di brainly.com. Semoga adik-adik pelajar yang membaca tulisan ini dapat memperoleh pencerahan dan penjelasan yang tepat.

Kualitas Barang

Kualitas barang adalah level atau tingkat nilai suatu barang. Menilai kualitas suatu barang bisa dengan melihat bahan-bahannya, motifnya, atau bisa juga brand/mereknya. Misalnya, menilai kualitas "baju kaos". Pertama, lihat dulu bahan kain yang digunakan. Kedua, motif dan desainnya. Ketiga, brand/merek yang melekat pada baju tersebut. Namun, untuk menilai barang-barang atau produk-produk lain, indikator-indikator lain bisa digunakan. Dan setiap orang biasanya memiliki sudut pandang berbeda ketika melakukan proses penilaian kualitas suatu barang.

Jumlah Permintaan

Jumlah permintaan adalah banyaknya produk tersebut dibutuhkan (dan berpotensi dibeli konsumen).

Mengapa kualitas barang dapat mempengaruhi jumlah permintaan? 

Semakin baik kualitas suatu barang, maka jumlah permintaan memiliki peluang mengalami peningkatan. Dengan demikian, proses transaksi jual beli akan berlangsung. Dan proses ini akan menyehatkan kondisifitas ekonomi suatu wilayah. Sebaliknya, semakin rendah kualitas suatu produk, maka jumlah permintaan memiliki peluang mengalami penurunan.

Meskipun demikian, besar kecilnya permintaan tidak semata-mata dipengaruhi oleh kualitas barang saja. Ada faktor-faktor lain yang ikut andil. Contoh kasusnya seperti ini. Sebuah produsen membuat produk dengan kualitas terbaik. Lalu dipasarkan dengan harga di atas rata-rata. Ternyata, jumlah permintaan justru mengalami penurunan. Usut punya usut, ternyata saat itu, masyarakat mengalami penurunan daya beli, bisa karena mengalami masalah keuangan (gagal panen, dipecat dari pekerjaannya, atau hal lainnya).

Makanya, masyarakat di momen tersebut biasanya lebih memilih produk yang memiliki kualitas rendah dengan prinsip, yang penting ada, daripada memaksakan diri (mis. berhutang) untuk membeli sesuatu yang tidak mampu dibeli. Dalam ekonomi, disebutlah jumlah permintaan menurun.

Coba kita lihat dan bandingkan produk digital seperti, Game Free Fire dan PUBG Mobile. Dua produk tersebut ditawarkan ke masyarakat gamers. Secara kualitas grafik, harusnya jumlah permintaan akan tinggi pada game PUBG Mobile. Namun, ternyata tidak seperti terjadi. Game Free Fire justru punya jumlah permintaan (pemakai) yang lebih banyak meskipun grafiknya sedang-sedang saja. Usut punya usut, konsumen tidak hanya menilai kualitas dari grafik, tetapi juga dari gameplay dan ketersediaan gadget (spek hp) yang mereka punya.

Kesimpulan

Mengapa kualitas barang dapat mempengaruhi jumlah permintaan? karena kualitas adalah salah satu indikator penentu bagi konsumen sebelum membeli sesuatu. Namun, besar kecilnya jumlah permintaan tidak mutlak dipengaruhi oleh kualitas barang. Ada faktor lain yang bisa mempengaruhi misalnya, besar kecilnya daya beli konsumen, atau tinggi rendahnya spek gadget konsumen (dalam memilih game).

Semoga bermanfaat!

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!