Manfaat Belajar dan Mempelajari Sejarah - INIRUMAHPINTAR.com

Manfaat Belajar dan Mempelajari Sejarah

INIRUMAHPINTAR.COM - Tolong dong Sebutkan dan Jelaskan! Apa sih Manfaat Belajar dan Mempelajari Sejarah? apakah benar-benar bermanfaat atau tidak sama sekali? Nah, pembahasan kali akan mengupas tuntas tentang topik ini. Perlu kita ketahui bahwa, sebagai sebuah kisah, sejarah mengandung peristiwa yang benar-benar telah terjadi. Kisah-kisah sejarah dirangkai berdasarkan fakta-fakta, data-data valid, sumber-sumber, dan bukti-bukti berupa peninggalan-peninggalan sejarah hasil peradaban manusia m asa lalu.

Setiap individu, masyarakat, dan bangsa di dunia ini memiliki kisah dan sejarahnya masing-masing. Dan setiap jengkal proses sejarah tersebut menambah luasnya pengalaman, memberikan pelajaran, dan mendewasakan kepribadian bagi setiap person, suatu kelompok masyarakat dan bangsa. Untuk itu, sangat perlu bagi kita untuk memahami manfaat-manfaat mempelajari sejarah, yaitu sebagai berikut:

1. Meningkatkan Kesadaran bahwa Waktu Terus Berjalan

Kesadaran waktu yang dimaksud adalah kehidupan dengan segala perubahan, pertumbuhan, dan perkembangannya terus berjalan melewati garis waktu. Kesadaran itu juga tiada lain merupakan kesadaran akan adanya gerak perubahan dalam sejarah. Kesadaran tersebut memandang peristiwa-peristiwa sejarah sebagai hal yang terus bergerak dari masa dulu ke masa kini dan berlanjut ke masa depan.

Waktu terus berganti pada saat individu atau suatu bangsa mulai menua dan digantikan oleh generasi penerusnya. Bahkan langkah waktu terus berjalan pada saat individu atau suatu bangsa hanya bersenang-senang, lupa waktu, berfoya-foya hingga bermalas-malasan. Yang tentu saja berdampak pada kemajuan bangasanya sendiri. Dengan mempunyai kesadaran sejarah yang baik, seseorang dan kelompok masyarakat akan senantiasa berupaya mengukir sejarah kehidupan pribadi dan negaranya dengan sebaik-baiknya.
Manfaat Belajar dan Mempelajari Sejarah

2. Sebagai Sumber Pelajaran yang Baik

Dengan mempelajari sejarah, seseorang atau suatu bangsa akan merefleksi diri dan menilai peristiwa-peristiwa mana yang merupakan keburukan atau kegagalan. Peristiwa-peristiwa sejarah pada masa silam, baik yang menguntungkan maupun merugikan dapat dijadikan hikmah agar kesalahan-kesalahan atau kekeliruan tersebut tidak terulang kembali.

Misalnya pada tahun 1949-1950 bangsa Indonesia menggunakan bentuk pemerintahan federal (RIS) sebagai hasil kesepakatan KMB (Konferensi Meja Bundar). Namun demikian, bentuk pemerintahan seperti ini tidak berhasil diterapkan di Indonesia. Begitupun juga pada tahun 1950-1959, Indonesia mengadopsi sistem pemerintahan liberal-parlementer yang mengacu pada UUDS 1950, juga mengalami kegagalan.

Selanjutnya, pada masa demokrasi terpimpin bangsa Indonesia belum istiqamah dengan garis politik bebas-aktif dan cenderung pro kepada Blok Timur. Akibatnya timbullah tragedi peristiwa G 30 S/PKI yang begitu melukai masyaraka Indonesia. Setelah kejadian itu, muncullah pemerintahan orde baru yang menggantikan pemerintahan sebelumnya, walau telah banyak hadir pembangunan di segala aspek, kehidupan pada masa pemerintahan orde baru masih banyak diwarnai Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN). Hal ini kemudian memicu lahirnya gerakan reformasi yang dimotori oleh mahasiswa. Gerakan tersebut akhirnya menumbangkan pemerintahan Orde Baru pada tahun 1998. Melalui pengalaman sejarah tersebut tentunya kita belajar banyak hal dan berharap tidak lagi mengalami kegagalan sama di masa akan datang.

3. Menguatkan Semangat Kebangsaan (Nasionalisme)

Suatu bangsa adalah kelompok sosial yang dilihat dari banyak segi memiliki banyak perbedaan. Dengan kata lain, suatu bangsa selalu diwarnai dengan keragaman. Namun demikian, terbentuknya suatu bangsa berawal dari adanya kesamaan sejarah besar di masa silam dan adanya kesamaan keinginan (visi misi) untuk mencetak sejarah besar bersama di masa depan. 

Sebagai contoh, Bangsa Indonesia sejak zaman prasejarah telah memiliki kesamaan sejarah. Kemudian memiliki masa-masa kejayaan bersama-sama pada masa Sriwijaya, Mataram Hindu-Budha, dan Majapahit. Setelah itu bangsa Indonesia harus berjuang bersama melewati masa penjajahan selama ratusan tahun. Hingga kemudian, para mujahid-mujahid bersatu, meneriakkan "Allahu Akbar" dan berjihad dengan semboyan "Merdeka atau Mati" mengusir penjajah. Akhirnya, Indonesia pun merdeka pada 17 Agustus 1945. Makanya, perjalanan sejarah bangsa Indonesia tersebut menjadi kenangan tak terlupakan yang dapat menguatkan semangat nasionalisme, solidaritas dan mempertebal persatuan dan semangat kebangsaan.

4. Menegaskan Identitas Nasional dan Kepribadian Suatu Bangsa

Kepribadian dan identitas nasional suatu bangsa terbentuk dari kolektifitas pengalaman sejarah suatu bangsa tersebut. Karena setiap bangsa memiliki pengalaman sejarah yang bermacam-macam, masa kepribadian suatu bangsa akan berbeda-beda pula. Oleh karena itu, kepribadian seseorang atau suatu bangsa seringkali dikatakan berbeda dengan sejarah orang atau bangsa lain - unik atau khas. Dengan mempelajari sejarah akan lebih memperjelas identitas nasional dan kepribadian suatu bangsa. David Gordon berpendapat bahwa sejarah merupakan pengalaman kolektif suatu bangsa pada masa lalu. Apa yang dilakukan oleh tokoh-tokoh yang diidealkan sebagai pahlawan menjadi sumber identitas dengan memberikan makna untuk menentukan nasib perjalanan sejarah bangsanya. Di Indonesia sendiri, kita tahu, sebagai mana tercantum dalam pembukaan UUD 1945, "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya." Hal itu membuktikan identitas bangsa Indonesia yang mengakui dan meyakini hadirnya rahmat Allah dalam setiap perjuangan melawan penjajah dan meraih kemerdekaan. Oleh karena itu, cerminan keyakinan tersebut tertuang dalam sila 1 Pancasila.

5. Sumber Inspirasi

Sejarah berupaya merekam segala aktivitas manusia pada masa silam. Pengetahuan dan cita-cita masa lampau dapat menjadi sumber inspirasi dalam rangka menumbuhkan cita-cita masa depan. George Macaulay Travelyan berpendapat bahwa di dalam pendidikan dan usaha menumbuhkan cita-cita masa kini dan hari esok, pengetahuan tentang cita-cita masa lampau merupakan sumber ilham yang penting.

Melalui sejarah, orang-orang dapat belajar memperbaiki diri dan menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Makanya, dikatakan bahwa sejarah adalah sumber inspirasi untuk kehidupan di masa akan datang. 

6. Sarana Rekreatif

Mempelajari sejarah dalam bentuk kisah misalnya dengan membaca sumber bacaan terbukti sangat mengasyikkan karena sejarah adalah kisah nyata yang menarik dengan gaya bahasa yang memikat. Dengan kata lain, sejarah dapat menghibur karena menumbuhkan suasana hati yang menyenangkan. Karya-karya sejarah yang menarik ditulis dengan gaya sastra, seperti: Hulubalang Raja, La Hami, Surapati, karya Nur Sutan Iskandar yang diterbitkan oleh Balai Pustaka. Demikian juga pengalaman Paramita Jayadiningrat di Malang selatan di tengah gerilyawan dan pengungsi sebagai paramedis yang cukup mengharukan. Karya lain seperti surat-surat sastrawan Iwan Simatupang yang merekam keadaan masyarakat pertengahan tahun 1960-an dengan narasi bernuansa sejarah prolog peristiwa G 30 S/PKI 1965. Jadi, sejarah yang dikemas dalam buku, cerpen, atau film dapat menjadi sarana rekreatif dan hiburan bagi masyarakat. 

Demikianlah pembahasan lengkap tentang Manfaat Belajar dan Mempelajari Sejarah. Semoga bermanfaat!

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!