Harapan, Doa, dan Air Mata di Penghujung 2021 - INIRUMAHPINTAR.com

Harapan, Doa, dan Air Mata di Penghujung 2021

INIRUMAHPINTAR.COM - Setiap manusia memiliki harapan. Meskipun harapan tersebut entah kapan akan tercapai, ia hadir sebagai kekuatan terakhir melawan keputusasaan. Tanpa harapan, manusia bagaikan batu yang diam tiada guna, yang bahkan digiling oleh manusia pun tak melawan.

Adanya secercah harapan tersebut, mampu membalikan ketidakmungkinan menjadi mungkin, mengubah keraguan menjadi keyakinan, sekaligus sebagai energi tiada banding yang mampu meluluhlantakkan segala bentuk sinisme sebelah mata.

Namun, menjaga harapan itu tetap ada tidak semudah membalikan telapak tangan. Apalagi jika harapan itu sudah bertahun-tahun tidak menjadi kenyataan. Bahkan sedikit lagi tampak seperti mimpi atau angan-angan belaka.

Kekuatan Doa Penopang Harapan

Rupanya, harapan itu bagaikan bangunan.

Semakin besar ia, maka semakin besar pula pondasi yang dibutuhkan.

Dan salah satu pondasi utamanya yaitu doa.

Jadi, alasan kenapa harapan itu lama terwujud karena belum cukupnya kadar doa sebagai pondasi harapan.

Hanya saja, manusia kadang tidak sabaran. Ingin cepat-cepat. Meski kekuatan pondasinya masih tidak cukup kuat menopang harapannya yang menjulang tinggi.

Dan, memang setiap orang tidak sama. Kekuatan doanya pun tidak sama. Bahkan ada juga doa yang tak punya kekuatan.

Makanya, ada yang menggunakan jurus lain, yaitu minta didoakan.

Terutama doa Ibu di sepertiga malam.

Lebih bagus lagi, jika doa tersebut hadir tanpa diminta. Menjadi doa rahasia, kekuatan tak terlihat yang senantiasa menemani sang anak menjemput harapan.

Betul, doa Ibu begitu dahsyat terhadap anaknya.

Termasuk doa orang-orang saleh, sahabat, dan kerabat.

Tidak ada yang tahu, doa siapa yang terkabul, dan lewat doa siapa harapan itu menjadi nyata.

Air Mata Pertanda Apa?

Orang bilang, air mata itu keluar ketika sedih, sakit, dan mengalami rasa yang tidak sejalan dengan harapan.

Serupa tapi tak sama, air mata juga kadang keluar ketika terharu, menggebu-gebunya harapan, turut bahagia, dan menjadi ekspresi bahagia paling sendu.

Namun, ada juga air mata palsu.

Mengalir begitu deras, tampak haru dan menyayat hati tetapi isinya kepalsuan.

Yah, tentu saja air mata jenis terakhir itu sebaiknya dibombe' (baca:dijauhi) saja.

....

Catatan Pujangga

Intinya adalah jangan lemahkan dirimu sendiri dengan meniadakan harapan.

Tetap jaga harapan, mantapkan ikhtiar, teguhkan doa, dan teruslah melangkah di jalurmu dengan penuh kesungguhan.

Air mata sedih boleh saja hadir di sela-sela letihmu berjuang.

Air mata perih boleh saja engkau tuangkan di sepertiga malammu.

Air mata letih boleh saja engkau tumpahkan sejadi-jadinya dengan kegilaanmu.

Tapi, kegilaan itu bukan alasan untukmu keluar jalur. 

Memang menggapai harapan tidaklah mudah.

Bahkan, harapan itu banyak tercapai justru di penghujung harapan. Di detik-detik kepasrahan, keikhlasan, dan legowo yang memeluk harapan.

Di kala keputusasaan sudah mendekat, ketika kekuatan terakhir telah digunakan, dan di saat semua orang makin kompak meremehkan mu.

Jadi, jika hari ini kamu merasa gagal maka jangan jadikan itu alasan untuk berhenti berharap, berdoa dan mengundang berkat Tuhan melalui keikhlasanmu menjalani semua yang ada di depan mata.

Meskipun bagi sebagian orang beranggapan bahwa hidup itu adalah perlombaan di mana ada yang menang ada yang kalah, bagiku hidup itu bukanlah perlombaan menang kalah.

Setiap orang memiliki jalurnya masing-masing. Jadi tidak salah jika ada yang finish duluan, ada juga yang kelihatannya lambat mencapai finish. Sehingga memang tidak relevan untuk dibanding-bandingkan. Bukankah setiap harapan manusia itu berbeda? Berarti pondasinya juga beda, doanya juga beda  dan lamanya tercapai juga akan berbeda.

Yang salah adalah ketika kamu menyerah pada keadaan , yang membuatmu tidak berbuat apa-apa. Hanya berdiam diri, tidak mengembangkan diri, malas gerak lalu mengharapkan keajaiban.

Bangkitlah sekarang bagaimanapun keadaanmu. Tidak usah pedulikan kata orang, lakukan sebisamu meskipun pelan, sedikit, dan atau tidak terlihat. 

Ingat kamu tidak butuh dilihat, disanjung, diberi penghargaan. Cukup hargailah dirimu dengan tetap memegang teguh harapan, doa, dan airmata ketulusan bersama pengabdian tanpa batas.

Kelak ketika harapanmu telah terwujud, dengan mudah kamu bisa melihat siapa-siapa yang berada di belakangmu. Mana air mata palsu dan yang mana air mata kebahagiaan.



Akhir Tahun yang Indah

Yah, catatanku di akhir tahun ini Alhamdulillah sebuah harapan besar ku membahagiakan orang tua terutama ibu dan orang-orang yang menyayangiku telah tercapai. 

Perjuangan panjang mendaki bukit harapan yang begitu besar telah sampai pada titik puncak.

Air mata bahagia bercampur haru tak henti-hentinya menetes.

Namun, perjuangan tidak boleh berhenti sampai di sini.

Masih banyak bukit-bukit harapan baru yang siap diperjuangkan.

Semoga bagimu yang punya harapan disegerakan oleh Tuhan.

Jangan menyerah dan jangan berputus asa.

Sementara, bagimu yang belum memiliki harapan kini saatnya bangunlah harapan besar.

Tariklah nafas dalam-dalam lalu hembuskan sekuat-kuatnya seiring kamu hempaskan semua kemalasan, ketidakmungkinan, and segala keraguan.

Tanamlah harapan, rawat baik-baik, berbagilah kebahagiaan...

Mari kita berjuang! Agar terlahir banyak kisah dan cerita baru yang mewarnai masa masa tua kelak insya Allah. 

Tapi ingat, nikmati perjuanganmu tanpa sekali-kali merendahkan atau bahkan meremehkan perjuangan orang lain. Setiap orang punya bukit harapan berbeda. Cukup nikmati jalurmu dan saling menguatkan. 

Abaikan si pengacau harapan, meski si pintar atau merasa paling pintar.

Toh, emas tetaplah emas, meski ia difitnah sekalipun sebagai kerikil.

Tetaplah bersinar meski banyak menghalangi, karena apapun yang terjadi, sinarmu kan menjadi berkas pelangi peneduh hati, menginspirasi, dan abadi. (AY RYUKI)

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!