Aku, Diamku, dan Gelaran Final AFF Suzuki Cup 2020 - INIRUMAHPINTAR.com

Aku, Diamku, dan Gelaran Final AFF Suzuki Cup 2020

INIRUMAHPINTAR.COM - Aku tetaplah aku, bukan siapa-siapa. Meskipun aku teriak itu, jika terdengar ini, yah, inilah yang jadi. Diamku cukuplah menemani. Cukuplah aku berteriak syahdu dalam diamku selama ini.

Bahasaku memang terkadang sulit dimengerti. Apalagi keluguanku yang tak bisa kusembunyi. Meskipun niatku memperbaiki, jika dimaknai berbeda, aku bisa apa, cukuplah Diamku memahami.

Maaf, jika selama ini keliaranku terlalu liar. Aku berhenti. Yah, berhenti lah aku sebagai aku, bukan aku berubah. Tapi, ada banyak jiwa raga yang kujaga.

Marwah leluhurku mendarah daging di tubuhku. Mengatakan iya jika iya, dan tidak jika tidak. Namun, jujur, harus kuakui, terjalnya kehidupan mengajariku ilmu 'diam', tidak perlu mengatakan 'iya' ataupun 'tidak'.

Idealismeku memang melemah, tetapi bukan mati, ia kini bertumbuh tanpa gerak, mengalun bersama badai dan sepoi. 

Aku tidak lain hanyalah seorang anak bangsa yang ingin melihat bangsanya maju, berkeadilan, dan bersatu dalam keragaman.

Dulu, ketika kita sama-sama berjuang di pendakian belantara, aku tegas tidak mengijinkan ular mematuk, menuntunmu ke jalan yang benar meski dinilai salah.

Sekarang lihatlah, yang salah jadi benar, yang benar jadi salah, yang benar tidaklah terlalu benar, yang salah tidaklah terlalu salah.

Sang pembela rupanya pura-pura. Menggandeng keluguanku demi ambisi kepahlawanan.

Yah, aku tetaplah aku, meski bukan lagi yang dulu.

Terkadang apa yang kita kagumi dulu, malah menjadi pemberi rasa sakit terbanyak di kemudian hari.

...

Gelaran Final AFF Suzuki Cup 2020 yang baru digelar di tahun 2021, karena terhalang pandemi, akan dimulai malam ini (Rabu, 29 Desember 2021) sebagai leg 1. Mempertemukan Indonesia dan Thailand sebagai laga akhir tahun yang mengundang harap sekaligus khawatir.

Dulu, ketika itu, di AFF Suzuki Cup 2010, Indonesia juga sukses memasuki babak final kontra Malaysia, yang berakhir tragis dengan kekalahan telak buat Indonesia.

Aku, Diamku, hampir sama dengan momen hari ini.

Aku berharap Indonesia menang, tetapi hati kecilku sulit menolak kekhawatiran.

Khawatir perjuangan punggawa-punggawa muda Garuda tercoreng mafia.

Semoga saja itu tidak terjadi, meski desas-desus mulai terlihat, adanya niat kehadiran sosok di ruang ganti pemain.

Yah, nasionalisme teruji, patriotisme juga teruji. Semoga iming-iming tak mengalahkan kobaran cinta tanah air dan kejujuran.

Menang Kalah Tidak Masalah

Yah, rakyat Indonesia itu teguh pendirian. Kita boleh saja kalah, tetapi bukan kalah tanpa perjuangan, atau kalah karena pengaturan.

Kita ingin menang dengan kemenangan pantas.

Sejatinya, menang kalah urusan kedua, terpenting kesebelasan Indonesia bermain baik, ada kemajuan dari waktu ke waktu. Bukan asal-asalan. 

Sang pelatih, STY sejauh ini telah menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa.

Ia mampu menyalakan kobaran api semangat  Evan Dimas cs. Hingga mampu tampil memukau melaju ke final, meski di awal-awal banyak diragukan pihak lain, bahkan dari oknum ber-KTP Indonesia sendiri.

Semoga saja Indonesia menang, atau sekalipun kalah nantinya kekalahan nya tetap dapat memenangi hati masyarakat Indonesia dengan permainan gemilang.

Aku Bukan Pemain Bola

Benar, aku bukan pemain bola. Tetapi aku penganut filosofi bola.

Bagiku, hidup itu seperti bola, bundar, liar dan bebas bergerak ke segala arah.



Untuk bisa mengelola hidup layaknya bola, terkadang kita harus berlari mengejar bola, sembari melakukan dribbling, dan melakukan gocekan. Selain itu, bola pun ada kalanya diumpan ke orang yang tepat pada waktu yang tepat. Harus tenang, agar tidak salah mengolah bola.

Bola yang berputar, ada sisi yang kadang di bawah kadang di atas, kadang kala juga di samping, begitulah hidup, selalu ada perubahan. Makanya tidak boleh terlalu meninggi ataupun merendahkan harga diri.

Main bola pun butuh kerja sama tim. Hidup pun begitu. Meski jago gocek, tetap saja sulit tanpa ada kawan berbagi. Ada kalanya, kita butuh bantuan orang lain. Begitupun sebaliknya.

Main bola juga tidak asal-asalan. Ada aturannya. Begitu pula hidup. Jangan hidup seenaknya. Hargai orang jika ingin dihargai. Intinya, jadikan dirimu manusia dengan memanusiakan orang lain.

Dan main bola ada durasinya. Hidup juga begitu. Tiada yang abadi. Ada masanya kan berakhir. Makanya, jangan sia-siakan kesempatan memainkan peran selama hidup sebelum pindah ke jenjang hidup selanjutnya.

...

Mengapa aku suka bola?

Dulunya, aku suka bola karena ketularan Bapak yang juga peminat bola.

Sekarang Bapak telah tiada, tetapi anaknya melanjutkan gairah menikmati bola.

Kenapa sih suka bola?

Hmm...jujur, ketika timnas berlaga, rasa cinta tanah airku memuncak.

Kalah menang tidak masalah. Asalkan sudah berjuang mati-matian, bangga selalu bersemayam di dada.

Bukan hanya itu, aku juga senang melihat bangsa ini ketika timnasnya berlaga. Kulihat masyarakat Indonesia bersatu. Satu suara mendukung laskar Garuda.

Aku suka persatuan. Dan itu ada pada dunia bola dan timnas Indonesia.

Dan satu lagi, permainan game bola ala PS pun menjadi pemersatu ku dengan sahabat-sahabat ku. Kita memang sering adu ngotot dan adu mulut ketika bertanding, tetapi tetap satu apapun hasilnya nanti.

Memang, seni permainan bola ini adalah bagian dari seni hidup yang aku nikmati.

Persiapan Laga Final Leg 1 Timnas Indonesia vs Thailand

Kesempurnaan itu hadir karena kebersamaan. Pertandingan tidak seru tanpa penonton. Dan penonton tak bisa menikmati tanpa ada pemain bola yang berlaga.

Begitulah hidup, setiap orang punya peran masing-masing.

Jadi, biarlah kunikmati peranku sebagai penikmat bola dan timnas ku nanti malam.

Siapkan kopi dan cemilan.

Semoga menang.

Jika pun harus kalah, kalahlah terhormat.

Dengan begitu, kami pun merasa menang.

Namun, kami tidak ingin timnas kalah.

Doa kami menyertai.

Link live streaming Indonesia vs Thailand Final Leg 1 AFF Suzuki Cup 2021 :

https://m.vidio.com/live/8379-aff-suzuki-cup-2020

Aku, Diamku, dan Seluruh Kesendirian ku menyertai timnas Indonesia. (AY RYUKI)










No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!