Contoh-Contoh Penerapan Bioteknologi dalam Pertanian - INIRUMAHPINTAR.com

Contoh-Contoh Penerapan Bioteknologi dalam Pertanian

INIRUMAHPINTAR.COM - Sebutkan Contoh-Contoh Penerapan Bioteknologi dalam Pertanian? Bioteknologi adalah teknologi yang memanfaatkan makhluk hidup dan hasil-hasilnya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Perkembangan bioteknologi makin pesat karena ditunjang oleh penemuan baru dibidang genetika biologi sel, biokimia, dan biologi molekul.

Bioteknologi meliputi penggunaan semua jasad hidup, yaitu jamur, bakteri, serta culture kultur tumbuhan dan hewan. Bakteri dan mikroorganisme lain dimanfaatkan kemampuan metabolismenya untuk menyintesis suatu produk tertentu yang berguna bagi manusia. Melalui cara demikian, kemungkinan akan dihasilkan zat-zat atau senyawa penting bagi manusia.

Sebetulnya, bioteknologi telah diterapkan sejak ribuan tahun yang lalu. Hal itu terbukti dari Catatan sejarah yang menunjukkan bahwa 6000 tahun sebelum Masehi, Orang-orang Babilonia telah dapat membuat bir. Bir merupakan minuman yang berasal dari proses fermentasi atau peragian. Bioteknologi saat ini terus berkembang dan memiliki jangkauan yang makin jauh. Pembuatan anggur, antibiotik, cuka, inseminasi buatan merupakan contoh penerapan bioteknologi.

Beberapa contoh penerapan bioteknologi dalam bidang pertanian dipaparkan sebagai berikut:

A. Pemberantasan Hama secara Biologi

Pemberantasan hama secara biologi adalah pemberantasan Dengan menggunakan musuh musuh alaminya, misalnya sebagai berikut:
  1. Katak adalah Predator atau pemangsa hama wereng coklat
  2. Ular sawah adalah Predator tikus (Raftus argentiventer)
  3. Semut rangrang digunakan untuk memberantas hama kutu loncat yang menyerang tanaman lamtoro
  4. Lebah penyengat dapat mengendalikan populasi ulat kupu artona yang merusak pohon kelapa
Contoh-Contoh Penerapan Bioteknologi dalam Pertanian

B. Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Bioteknologi

Beberapa jenis mikroorganisme yang telah dimanfaatkan dalam produksi makanan, minuman, serta, antara lain sebagai berikut:
  1. Jamur ragi dimanfaatkan dalam pembuatan tape
  2. Aspergillus wentii dimanfaatkan dalam pembuatan kecap
  3. Jamur tempe (Rhizopus sp.) Berperan dalam pembuatan tempe
  4. Jamur oncom (Monilia sitophila) dimanfaatkan Dalam pembuatan oncom.
  5. Bakteri nitrogen (Rhizobium radicicola), yang hidup dalam bintil-bintil akar tumbuhan kacang-kacangan dapat menyuburkan tanah. Oleh karena itu, para petani sering menanam tumbuhan kacang-kacangan agar tanah mendapatkan unsur nitrogen.
  6. Bakteri asam susu yang terdapat dalam susu dimanfaatkan dalam proses pembuatan mentega, keju, alkohol, atau asam cuka
  7. Bakteri lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus dimanfaatkan dalam pembuatan yogurt. Apabila dibandingkan dengan susu biasa, yoghurt merupakan bahan makanan yang mudah dicerna di dalam usus. Yogurt dapat memberikan Efek pengobatan terhadap lambung dan usus yang terluka. Selain itu, yogurt dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah sehingga mencegah penyumbatan di pembuluh darah.
  8. Bakteri lactobacillus casei dimanfaatkan dalam proses pembuatan Yakult.
  9. Bakteri lactobacillus acidophilus dimanfaatkan dalam pembuatan kefir

C. Pembuatan Bibit Unggul

Bibit unggul dapat diperoleh melalui 3 cara yaitu seleksi, hibridisasi atau pembastaran dan mutasi. Pemilihan bibit unggul sudah sejak lama dilakukan oleh manusia. Misalnya, bibit kacang tanah dipilih dengan cara memasukkan biji dalam air. Biji kacang tanah yang tenggelam digunakan sebagai bibit, sedangkan yang mengapung dibuang. Seleksi bibit juga dapat dilakukan melalui pemilihan biji yang berukuran besar. Dengan harapan, biji yang dihasilkan oleh tanaman baru juga berukuran besar.

Mencari bibit unggul melalui persilangan pada hakekatnya adalah mengumpulkan sifat-sifat baik dari dua individu yang sejenis. Persilangan dilakukan untuk memilih bibit unggul hewan maupun tumbuhan. Contoh hasil persilangan pada tumbuhan, misalnya padi IR 36, IR 54, Cisedani, dan Bogowonto.

Usaha memperoleh bibit unggul pada hewan juga dilakukan dengan seleksi dan hibridisasi. Contoh persilangan pada hewan adalah persilangan sapi fries Holland dan sapi Madura. Persilangan pada sapi dilakukan dengan cara mendatangkan pejantan dari luar negeri untuk dikawinkan dengan sapi betina setempat. Perkawinan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu ternak rakyat. Saat ini telah dikembangkan inseminasi buatan, yakni penggunaan sperma beku dari sapi jantan jenis unggul untuk diinseminasikan atau kawin suntik pada sapi betina.

Mencari bibit unggul melalui mutasi dapat dilakukan dengan menggunakan radiasi sinar Sinar radioaktif misalnya sinar X dan sinar gamma atau menggunakan senyawa-senyawa kimia. Individu yang telah mengalami mutasi atau mutan ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Mutan yang menguntungkan inilah yang digunakan sebagai bibit unggul.

D. Kultur Jaringan

Jaringan adalah sekumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama. Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tumbuhan seperti protoplasma, jaringan, sel, atau organ, kemudian menumbuhkannya pada media tertentu dengan kondisi yang bebas hama atau aseptik. Metode ini mampu menyebabkan bagian-bagian yang diisolasi dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman yang lengkap.

Teknik pembiakan tanaman dengan menggunakan kultur jaringan telah lama dilakukan oleh para ahli. Pada tahun 1937 Ghautheret Telah berhasil mengembangbiakkan tanaman wortel dengan metode kultur jaringan.

Tujuan dan manfaat kultur jaringan

Tujuan dan manfaat Kultur jaringan adalah sebagai berikut:
  1. Kultur jaringan dapat memperbanyak tanaman dengan sifat seperti induknya. Pembiakan melalui kultur jaringan termasuk pembiakan secara vegetatif, individu baru terjadi dari bagian tubuh suatu induk. Oleh karena itu, indah individu hasil dari kultur jaringan mempunyai sifat yang sama dengan induknya.
  2. Memperbanyak atau mendapatkan tanaman yang bebas penyakit. Hal itu dapat terjadi karena kultur jaringan dilakukan secara aseptik.
  3. Memperbanyak tanaman Karena tujuan komersial. Dengan metode kultur jaringan satu bagian yang kecil dari tumbuhan dapat menghasilkan puluhan, bahkan ratusan tanaman baru. Oleh karena itu, untuk penyediaan bibit dalam jumlah yang besar tidak memerlukan banyak tanaman induk.

Memilih jaringan

Jaringan pada tumbuhan yang dapat dipilih untuk dibiakkan dengan metode kultur jaringan adalah sebagai berikut.
  1. Jaringan aktif adalah jaringan yang terdiri atas sekelompok sel-sel yang mempunyai sifat selalu membelah diri. Misalnya, jaringan meristem pada ujung batang, kuncup, dan ujung akar.
  2. Jaringan yang masih muda.
  3. Jaringan yang sterilitasnya masih terjaga. Hal ini bertujuan agar jaringan yang dibiarkan tidak membawa bibit penyakit. Dengan demikian, bagian tanaman yang telah terkena bibit penyakit meskipun jaringannya masih aktif dan masih muda sebaiknya tidak dipilih untuk dibiakkan.

E. Hidroponik

Kata hidroponik berasal dari bahasa Inggris hydroponic dan berasal dari bahasa Jepang hyponika. Hidroponik adalah sistem penanaman tumbuhan dengan prinsip pemberian makanan secara buatan. Medium yang digunakan pada sistem hidroponik biasanya pasir atau air. Pada umumnya, tumbuhan yang ditanam pada tanah biasa mendapatkan makanan berupa senyawa garam mineral yang tercampur di dalam tanah. Dalam sistem hidroponik, makanan serupa yang ada di dalam tanah tersebut harus disediakan secara buatan dalam bentuk cair. Kondisi makanan tersebut diusahakan sesuai dengan keadaan aslinya, yaitu dengan memperhatikan tingkat konsentrasi keasamaan dan sebagainya.

Pada mulanya, Penanaman dengan sistem hidroponik ini muncul karena beberapa alasan berikut:

1. Hidroponik dilakukan sebagai metode penelitian tentang unsur-unsur yang diperlukan oleh tanaman. Dari hasil-hasil penelitian, unsur yang diperlukan oleh tumbuhan ada tiga kelompok, yaitu sebagai berikut:
  • Unsur-unsur makro adalah unsur-unsur yang selalu ada pada tumbuhan dan dibutuhkan dalam jumlah besar, antara lain karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, fosfor, belerang, kalsium, kalium, zat besi, dan magnesium.
  • Unsur-unsur mikro adalah unsur yang selalu ada pada tumbuhan dan dibutuhkan jumlah yang sangat kecil, antara lain mangan, tembaga, seng, kobalt, boron, dan molybdenum.
  • Unsur-unsur tambahan adalah unsur yang biasanya terdapat dalam tumbuhan tertentu kadang-kadang dalam persentase yang cukup tinggi, antara lain natrium, aluminium, dan klorin.
2. Hidroponik dilakukan karena tanah pertanian semakin berkurang. Dengan menanam melalui sistem hidroponik, setiap jengkal lahan dan pekarangan yang tersisa di daerah pedesaan maupun di perkotaan dapat dimanfaatkan.

3. Hidroponik dilakukan untuk menyiasati daerah atau tempat yang tidak dapat ditanami. Menanam dengan tanah biasa hanya dapat dilakukan jika kondisi tanah di tempat itu memungkinkan tumbuhan untuk hidup. Menanam dengan sistem hidroponik dapat dilakukan di manapun baik di tanah yang kurang subur, tidak subur, maupun di tanah yang gersang atau tandus.

Beberapa jenis tanaman yang telah ditanam secara hidroponik adalah lombok besar, tomat, kol, sawi, kacang panjang, kangkung darat, jagung manis, terung, bayam, tanaman hias, dan tanaman persemaian untuk karet, cengkih, kopi, teh, dan cokelat.

Beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam penanaman dengan sistem hidroponik adalah sebagai berikut:
  • Menyediakan alat dan bahan yang digunakan seperti pasir, plastik, pot, benih atau bibit, dan pupuk organik.
  • Membuat persemaian
  • Merawat benih dalam persemaian
  • Cara memindahkan Bibit ke kantong plastik atau pot
  • Pemeliharaan tanaman dalam kantong plastik atau pot

Itulah Contoh-Contoh Penerapan Bioteknologi dalam Pertanian. Semoga menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. 

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!