Dalil, Penerapan, dan Manfaat Berbuat Baik kepada Sesama - INIRUMAHPINTAR.com

Dalil, Penerapan, dan Manfaat Berbuat Baik kepada Sesama

INIRUMAHPINTAR.COM - Kali ini pembahasan kita tentang Dalil, Penerapan, dan Manfaat Berbuat Baik kepada Sesama. Berbuat baik kepada siapapun adalah jalan untuk mendapatkan kasih sayang dari Allah SWT. Bagaimana pun bentuknya, berbuat baik dapat memberikan manfaat yang banyak dan melimpah. Tidak ada yang saling merugikan dari berbuat baik. Si pemberi kebaikan mendapatkan ketenangan dan yang diberi kebaikan akan merasakan kedamaian. Jadi, kesemuanya adalah bagian dari bentuk kasih sayang kita sebagai sesama manusia. Lagipula, perintah untuk berkasih-sayang ini telah Allah SWT gambarkan dalam kitab Al-Qur'an dan Hadist.

Mendapatkan Kasih Sayang Allah Swt. dengan Berbuat Baik

A. Berbuat baik kepada sesama

Perbuatan baik dalam bahasa Arab disebut ihsan. Kata ihsan berasal dari istilah hasuna-yahsunu-hasanan, artinya baik. Rasulullah saw. menganjurkan dan memerintahkan umatnya untuk senantiasa berbuat kebaikan di mana pun dan kapan pun. Sebagaimana sabda Rasullulah sebagai berikut.

Artinya :

Bertakwalah kepada Allah di manapun kamu berada, dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik akan menghapuskan keburukan. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (H.R. at-Tirmidzi)

ihsan tidak hanya memiliki arti perbuatan baik. Salah satunya sebagaimana di jelaskan oleh Nabi Muhammad saw. kepada Malaikat Jibril as. sebagai  berikut.

Artinya:

Berkata(Jibril): ‘Beri tahukan dia tentang ihsan.’ Bersabda(Nabi Muhammad saw.): ‘Engkau beribadah menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya dan jika engkau tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu’.” (H.R. Muslim)

Hadis di atas menjelaskan bahwa ihsan merupakan kondisi mental seseorang yang senantiasa merasa melihat Allah Swt. dalm ibadahnya atau setidaknya ia selalu menyadari bahwa Allah Swt. melihat setiap perbuatannya.


 

B. Dalil Perintah Berbuat Baik

1. Surah Al-Baqarah Ayat 83

a. Lafaz Surah al-Baqarah Ayat 83

Artinya :

Dan(ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah kalian menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Kemudia kalian berpaling (ingkar), kecuali sebagian kecil dari kalian, dan kalian (masih menjadi) pembangkang.” (Q.S. al-Baqarah [2]: 83)

b. Kandungan Surah al-Baqarah ayat 83

Surah al-Baqarah ayat 83 berisi perintah Allah Swt. agar manusia bercermin kepada masa lalu, yaitu ketika Allah Swt. mengambil janji kepada Bani Israil. Janji Bani Israil tersebut, kemudian menjadi perintah bagi Nabi Muhammad saw. dan umatnya. Perintah trsebut sebagai berikut.

1) Tidak menyembah selain Allah

Dalam agama Islam, terdapat perintah tentang Tauhid, yaitu mengesakan Allah Swt. dengan tidak membuat sekutu bagi-Nya. Dakwah seluruh Nabi dan Rasul ialah mengajak umatnya beriman kepada Allah Swt., harus mengambil jalan lurus dan tegas bahwa tiada Ilah (sembahan) yang boleh di sembah,kecuali Allah Ta’ala.

2) Berbuat ihsan kepada kedua orang tua

Sunatullah yang berlaku dalam penciptaan manusia di dunia ini adalah melalui orang tua. Oleh sebab itu, Allah Swt. memerintahkan setiap anak untuk berbakti kepada kedua orang tuanya. Bahkan , dalam sebuah hadis disebutkan bahwa keridaan Allah Swt. terhadap seseorang bergantung keridaan orang tuanya dan murka-Nya pun bergantung pada kemurkaan orang tua.

3) Berbuat baik kepada kerabat

Rasulullah saw. mengajarkan agar kita selalu mendahulukan kerabat terdekat dalam memberikan sedekah. Dengan demikian, diharapkan tidak ada rasa iri dari orang lain yang bukan kerabat.

4) Berbuat baik kepada kaum Duafa

Golongan yang termasuk kaum duafa adalah anak-anak yatim dan orang-orang miskin. Dua golongan itu adalah kelompok manusia lemah yang membutuhkan uluran tangan kita. Anak yatim ialah mereka yang tidak bisa membiayai diri mereka sendiri karena belum mampu bekerja, sementara penanggung nafkahnya telah tiada. Orang miskin(termasuk fakir) adalah orang lemah yang penghasilannya tidak mencukupi kebutuhannya.

5) Bertutur kata baik

Para ulama  memfatwakan bahwa keselamatan manusia tergantung caranya menjaga lisan. Sejalan dengan kebenaran itulah Allah juga membuat perintah. Pada Surah al-Baqarah ayat 83 Allah memerintahkan agar seseorang berkata dengan kata-kata yang baik kepada sesamanya. Tidak sedikit pertikaian yang terjadi hanya berawal dari kalimat yang menyinggung perasaan. Nabi Muhammad saw. juga menegaskan barang siapa yang mengaku briman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik dan jika tidak mampu maka sebaiknya diam.

6) Menjaga hubungan dengan Allah Swt. dan sesama

Dalam ayat tersebut dijelaskan agar kita mendirikan salat dan menunaikan zakat. Salat adalah wuud dari pengabdian da penghambaan manusia kepada Rabbnya secara langsung, sedangkan zakat adalah implementasi dari amal saleh yang dibuahkan dari pendirian salat. Salat adalah perbuatan menjalin hubungan antara hamba dan Allah, sedangkan zakat adalah perwujudan tali kasih antarsesama. Kedua hal tersebut harus dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Hadis perintah berbuat baik kepada sesama

Artinya :

Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan pada segala sesuatu. Oleh karena itu, apabila kamu membunuh(dalam peperangan), maka lakukanlah pembunuhan dalam perang itu dengan sabaik-baiknya. Apabila kamu menyembelih, maka lakukanlah penyembelihan itu denagn sebaik-baiknya, dan hendaklah salah seorang darimu menajamkan pisau yang akan dipergunakan untuk menyembelih serta memperlakukan sembelihannya dengan sebaik-baiknya.” (H.R. Muslim)

Menurut hadis di atas, perbuatan ihsan harus diterapkan di mana saja dan kepada siapa saja,  bahkan terhadap binatang sekali pun. Perintah ini jika diperluas berarti keharusan berbuat baik kepada seluruh makhluk Allah Swt.

C. Menerapkan Perbuatan Ihsan dalam Kehidupan

1. Berbuat ihsan kepada Allah Swt.

Ihsan kepada Allah Swt., artinya berbuah ihsan dalam beribadah kepada-Nya, baik pada ibadah-ibadah mahdhah (murni/ritual) seperti salat dan puasa maupun ibadah-ibadah gairuh mahdhah (sosial) seperti berkata jujur, adil, dan santun.

2. Berbuat ihsan kepada sesama makhluk Allah Swt.

Berbuat ihsan kepada sesama makhluk dapat dilakukan dengan berlaku baik kepada pihak-pihak berikut.

a. Ihsan kepad kedua orang tua. Caranya dengan berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tua kita harus mematuhi perintah orang tua selama perintah dan permintaannya tidak menyalahi ketentuan Allah Swt. dan Rasul-Nya.

b. Ihsan kepada kerabat. Allah Swt. memerintahkan kita untuk menjaga silaturahmi dan mendahulukan memberi bantuan kepada mereka dari pada orang lain.

c. Ihsan kepada kaum duafa. Nabi Muhammad saw. mencontohkan perbuatan baiknya kepada kaum duafa, yaitu fakir miskin dan anak-anak yatim sehingga beliau dijuluki Abul Yatama (ayahnya anak-anak yatim)

d. Ihsan kepada tetangga. Tetangga adalah orang terdekat yang dapat memberikan pertolongan kepada kita jika terjadi sesuatu di rumah. Nabi Muhammad saw. memerintahkan agar kita selalu berbagi kebaikan kepada tetangga.

e. Ihsan kepada tamu. Dalam sebuah hadis disebutkan agar kita memuliakan tamu dengan mempersilahkan mereka duduk, menyuguhkan hidangan, dan melayani pembicaraan mereka dengan baik.

f. Ihsan kepada sesama manusia. Ihsan juga harus diterapkan kepada sesama manusia tanpa terkecuali. Kita dapat menolong orang lain serta berlaku sopan, santun, hormat, dan murah senyum.

g. Ihsan kepada binatang. Berdasarkan sebuah hadis, ada seseorang yang akan menghuni neraka karena ia menyiksa kucing. Hadis lain juga menjelaskan agar kita berlaku bai kepada binatang.  Jika hendak menyembelih harus dengan cara yang baik, yaitu menggunakan pisau yang tajam agar binatang tersebut tidak tersiksa.

h. Ihsan kepada alam sekitar. Manusia bertugas untuk menjaga kelestarian alam. Oleh karena itu, setiap orang wajib berlaku ihsan kepada alam, seperti membuang sampah ditempatnya, melakukan reboisasi sebelum penebangan, dan menekan bertambahya polusi udara.

D. Manfaat Berbuat Baik

1. Mendapat pahala dan kasih sayang Allah Swt.

2. Medapat kasih sayang dan doa dari orang tua.

3. Setelah memperlakukan orang dengan baik, kita akan diperlakukan baik pula.

4. Mendapat manfaat dari hewan dan tumbuhan yang kita perlakukan baik.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!