Refleksi Siswa/Mahasiswa adalah Cerminan Guru/Dosen - INIRUMAHPINTAR.com

Refleksi Siswa/Mahasiswa adalah Cerminan Guru/Dosen

INIRUMAHPINTAR - Benarkah Refleksi Siswa/Mahasiswa adalah Cerminan Guru/Dosen? Silahkan baca dulu tulisan ini. Dalam tulisan sebelumnya yaitu Pengertian, Cara, Tujuan, Manfaat Refleksi dalam Pembelajaran telah dibahas betapa penting dan bermanfaatnya proses refleksi itu dalam proses belajar-mengajar. Dalam postingan kali ini, penulis termotivasi kembali untuk mengajak para insan pendidik, guru dan dosen untuk komitmen menjalankan proses refleksi ini. 
 
Apa yang telah dilakukan oleh Bapak/Ibu guru dan dosen di kelas sungguh tidak adil bagi siswa atau mahasiswa jika belum mencerminkan karakter pendidik yang profesional dan menyenangkan. Nah, bagaimana mengukurnya? apakah cukup dengan menilai diri sendiri? dengan dalih telah sesuai dengan RPP atau Perangkat Pembelajaran. 
 
Dengan sangat tegas, penulis mengatakan TIDAK. Di era ini, apa salahnya dengan santun para guru atau dosen siap dan sedia menerima hasil penilaian berupa refleksi dari para siswa atau mahasiswanya. Bukankah itu adalah hal yang paling baik untuk dijadikan sebagai bahan introspeksi agar pembelajaran berikutnya dapat lebih baik. Bukankah tujuan kita adalah mencerdaskan para anak didik sekaligus menyenangkan mereka. Tidak lagi cukup hanya dengan mengajar biasa dengan cara biasa, dan memaksakan ilmu itu dikuasai oleh para anak didik tanpa banyak alasan. 
 
sumber ilustrasi : https://www.flickr.com/photos/gtzecosan/7415082484
 
Bukankah itu sungguh egois? genggamlah erat-erat keyakinan untuk menyenangkan mereka juga. Berusahalah untuk mengetahui apa yang mereka inginkan. Bukan hanya fokus pada apa yang tertera di lembar RPP. Ingat, RPP itu cuma panduan, dapat diimprovisasi sesuai keadaan dan bagaimana kondisi siswa atau mahasiswa. 
 
Penulis sangat mendukung para guru dan dosen yang ingin berbaur dengan siswa atau mahasiswanya. Bukan merendahkan diri, tetapi begitulah jiwa pendidik. Apalagi yang berstatus PNS, Indonesia malu memiliki guru dan dosen yang tidak benar-benar menguasai disiplin ilmunya, Indonesia malu memiliki guru dan dosen yang tidak benar-benar mampu menyenangkan siswa atau mahasiswanya. Indonesia juga malu jika perekrutan guru dan dosen selanjutnya hanya melahirkan guru dan dosen yang biasa-biasa saja. 
 
Indonesia seharusnya menempatkan guru-guru dan dosen-dosen terbaiknya di tempat terbaik. Mereka yang mau bercermin dari refleksi para siswa atau mahasiswanya. Mereka yang benar-benar ahli di bidangnya, berakhlak baik, dan mampu melahirkan nuansa menyenangkan di kelas. 
 
Nasib bangsa ini bergantung dari para pendidiknya. Dan para pendidik seharusnya mampu mencapai level "great teacher" seperti petikan di bawah ini.
 
The mediocre teacher tells. The good teacher explains. The superior teacher demonstrates. 
The great teacher inspires.... (William Arthur Ward) 
 
Guru biasa itu hanya memberitahu. Guru yang baik itu menjelaskan. Guru yang superior itu mendemonstrasikan. Dan Guru yang hebat itu dapat menginspirasi. 
 
Sahabat guru dan dosen, mari menjadi guru/dosen yang hebat dan dikenang bukan karena hanya dapat memberitahu, menjelaskan, atau mendemonstrasikan, tetapi juga karena dapat menginspirasi para siswa/mahasiswa menjadi "orang-orang sukses". Inilah sepenggal dedikasi untuk dunia pendidikan Indonesia. Semoga bermanfaat [ahn]!

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!