Apa itu Kaidah Kebahasaan dan Contohnya? - INIRUMAHPINTAR.com

Apa itu Kaidah Kebahasaan dan Contohnya?

INIRUMAHPINTAR.com - Ada satu pertanyaan yang baru saja masuk ke redaksi inirumahpintar yakni apa itu kaidah kebahasaan dan sebutkan contohnya? Baik, sahabat inirumahpintar, kita akan membedah pertanyaan ini dan membahasnya lebih rinci agar dapat dipahami dan dipelajari lebih mendalam lagi dalam konteks yang lebih luas.

Pengertian Kaidah Kebahasaan

Dalam arti bahasa, kaidah itu dapat dimaknai sebagai aturan, peraturan, pedoman, patokan, atau pegangan. Sementara, kebahasaan adalah unsur-unsur yang terdapat suatu bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan.

Berdasarkan kedua arti tersebut, dapat disimpulkan bahwa kaidah kebahasaan adalah aturan-aturan atau pedoman dalam merangkai dan menggabungkan unsur-unsur yang terdapat dalam suatu bahasa, baik dalam konteks lisan maupun tulisan.

kaidah kebahasaan adalah aturan-aturan atau pedoman dalam merangkai dan menggabungkan unsur-unsur yang terdapat dalam suatu bahasa, baik dalam konteks lisan maupun tulisan
Dalam penggunaannya, kaidah kebahasaan ini selalu ada dalam setiap karya sastra baik itu berbentuk karya tulis maupun tulisan. Contoh kaidah kebahasaan pada puisi, pantun, lirik lagu, teks deskripsi, narasi, eksposisi, persuasi, teks berita, teks laporan, teks observasi, dsb.



Contoh Kaidah Kebahasaan

Setiap bahasa atau bagian-bagian dari bahasa memiliki ciri atau kaidah kebahasaan yang beragam. Ada juga yang memiliki kesamaan, tetapi tidak sedikit juga yang memiliki perbedaan.

Untuk kaidah kebahasaan Bahasa Inggris misalnya, ada 8 unsur kaidah kebahasaan yang wajib untuk dipelajari agar lebih mudah untuk mempelajarinya. Delapan unsur tersebut memiliki sebutan tersendiri yakni 9 parts of speech, meliputi:

  1. kata kerja (verb)
  2. kata sifat (adjective)
  3. kata benda (noun)
  4. kata keterangan (adverb)
  5. kata ganti (pronoun)
  6. kata penghubung (conjunction)
  7. kata depan (preposition)
  8. kata seru (interjection)
  9. kata tanya (wh-questions)

Dengan memahami konsep 9 kaidah kebahasaan dalam bahasa Inggris ini, mempelajarinya akan lebih mudah dan cepat.

Sementara itu, bagaimana dengan kaidah kebahasaan pada bahasa Indonesia? Sebenarnya, ada kemiripan dengan parts of speech pada bahasa Inggris, tetapi ada kaidah-kaidah lain yang unik, hanya dimiliki oleh bahasa Indonesia. Yuk, mari kita bahas satu persatu:

1. Kata Rujukan

Kata rujukan ini sebenarnya mirip dengan pronoun pada bahasa Inggris. Biasa disebut juga kata ganti.

Contoh:

Paman kami seorang pelaut. Ia juga pebisnis (kata "ia" merupakan kata rujukan atau kata ganti pada kata "paman kami")

2. Frase

Frase adalah kelompok kata yang terdiri dari 2 kata atau lebih kesatuan makna, dan dapat berperan sebagai subjek, predikat, objek, keterangan, atau pelengkap.

Contoh: sepatu baru, kemarin sore, minggu lalu, sedang makan, dsb.

Sepatu baru itu adalah milik ayah. (perhatikan kata "sepatu baru", dalam kalimat tersebut berfungsi sebagai subjek)

3. Kata Penghubung (konjungsi)

Kata penghubung ini berfungsi sebagai kata sambung antar kata, kalimat, atau paragraf. 

Contoh: dan, atau, tetapi, karena, akan tetapi, namun, oleh karena itu, dsb.

Ayah dan ibu tidak pergi ke pasar, karena tiba-tiba hari hujan. (kata 'dan' adalah penghubung kesetaraan, sementara kata 'karena' berfungsi sebagai penghubung sebab akibat)

4. Kata Depan

Kata depan adalah kata yang terletak sebelum kata keterangan tempat dan ditulis terpisah satu spasi.

Contoh: di sekolah, di rumah, di apartemen, di halaman rumah, dsb.

Kami belajar di sekolah sebelum virus corona datang mewabah. (perhatikan kata 'di sekolah', ditulis terpisah satu spasi)

5. Kata Baku

Kata baku adalah kata yang sejalan atau sesuai dengan kaidah yang telah disempurnakan, dulu istilahnya EYD atau Ejaan yang Disempurnakan, tetapi sekarang berganti menjadi PUEBI atau Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

Contoh: apotek, populer, atlet, aktivitas, dsb

Apotek itu terletak 100 meter dari rumahku. (perhatikan kata 'apotek', terkadang ada orang yang salah menuliskan kata ini menjadi 'apotik')

6. Kata Sifat

Kata sifat adalah kata yang menjelaskan karakteristik atau ciri-ciri suatu benda, binatang, atau manusia.

Contoh: besar, kecil, keras, cantik, tampan, pintar, dsb.

Adik saya tidak terlalu pintar tetapi baik hati. (Di kalimat ini, terdapat 2 kata sifat yakni 'pintar' dan 'baik hati', berfungsi untuk menggambarkan atau menjelaskan karakteristik dari subjek yakni 'adik saya')

7. Kata kerja

Kata kerja adalah kata yang berfungsi sebagai predikat, dengan ciri mengandung suatu proses atau aktivitas

Contoh: melihat, membantu, membaca, membersihkan, bersepeda

Kami melihat banyak pemuda yang bersepeda di sore hari (di kalimat tersebut terdapat 2 kata kerja yakni 'melihat' dan 'bersepeda)


8. Majas

Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan suatu pesan menggunakan karakter kiasan atau bersifat imajinatif. Dalam pembahasaan lengkapnya, majas ini terbagi-bagi menjadi banyak jenis. 

Contoh: majas metafora, majas personifikasi, majas personifikasi, majas hiperbola, majas ironi, dsb.

Pulpen itu menari-menari di atas kertas (dalam majas ini, pulpen dikiaskan ibarat manusia yang bisa menari-nari)

9. Kata Keterangan

Kata keterangan ini adalah kata yang bertujuan untuk menerangkan kelas kata yang lain misalnya kata kerja, kata sifat, kata bilangan, dan kata keterangan itu sendiri. Jenis kata keterangan pun banyak sekali, tetapi yang paling umum itu ada tiga yakni keterangan tempat, waktu, dan cara.

Contoh: kemarin, sekarang (ket. waktu), di sekolah, di pasar (ket. tempat), dengan baik, dengan perlahan-lahan (ket. cara)

Kami belajar dengan baik agar lulus ujian di sekolah minggu depan (kata ' dengan baik' adalah keterangan cara, sedangkan 'minggu depan' adalah keterangan waktu dan kata 'di sekolah' adalah keterangan tempat)

10. Kalimat

Kalimat adalah gabungan dua kata atau lebih yang mengandung subjek dan predikat, Jenis-jenis kalimat pun banyak sekali, seperti kalimat tunggal, majemuk, pernyataan, pertanyaan, dsb.

Contoh:

Ibu saya pergi ke pasar ketika saya pulang dari sekolah (kalimat tersebut adalah kalimat majemuk yang terdiri dua kalimat tunggal, dihubungkan dengan kata 'ketika')


---

Dalam konteks lebih lengkap kaidah kebahasaan ini dapat diperluas menjadi unsur-unsur lain yang lebih rinci. Jika sahabat inirumahpintar.com ada hal yang ingin didiskusikan, jangan sungkan untuk menuangkan isi hati di kolom komentar. Salam pintar dan tetap semangat!

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!