Pengertian Ikatan Kimia, Jenis, Contoh Ikatan Kimia - INIRUMAHPINTAR.com

Pengertian Ikatan Kimia, Jenis, Contoh Ikatan Kimia

INIRUMAHPINTAR - Jelaskan pengertian ikatan kimia, sebutkan jenis dan contohnya! Nah, pembahasan kali ini, kita akan mengulas tuntas apa sebenarnya ikatan kimia itu, ada berapa jenis dan seperti apa contohnya. Tidak usah berlama-lama, langsung saja kita bedah secara jelas...

Pengertian Ikatan Kimia

Ikatan kimia adalah ikatan antaratom atau antarmolekul dimana ikatan ini bertanggungjawab terhadap kestabilan atom atau molekul serta sifat-sifat fisiknya. Ikatan kimia terjadi karena atom atau molekul dalam keadaan tunggal dan tidak stabil. Sesuai aturan Oktet, bahwa unsur akan stabil jika
memiliki konfigurasi gas mulia, yaitu memiliki elektron valensi 8.

Molekul = Gabungan dan unsur-unsur sejenis
Senyawa = Gabungan dan unsur-unsur berlainan

Contoh:
Na: elektron valensi = 1
C1: elektron valensi = 7
C: elektron valensi = 4
H: elektron valensi = 1
pengertian ikatan kimia, jenis ikatan kimia, contoh ikatan kimia

Jenis-Jenis Ikatan Kimia beserta Contohnya

Secara umum, ikatan kimia terbagi menjadi 2, yaitu ikatan antar atom dan ikatan antar molekul. Ikatan antar atom terbagi 3 lagi yakni ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. Selanjutnya ikatan antar molekul terbagi 2, yakni ikatan hidrogen dan ikatan Van der Waals. Berikut penjelasannya.

Ikatan Antar Atom


Terdapat 3 jenis ikatan kimia antar atom, yaitu:

A. Ikatan Ion

Ikatan Ion adalah ikatan antara ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Ion positif (kation) adalah berasal dari atom yang melepaskan elektron. Ion negatif (anion) adalah berasal dari atom yang menangkap elektron

Contoh:
1. Na : konfigurasi elektron : 2 8 1

Elektron valensi = 1, supaya menjadi 8, ada 2 opsi, yaitu:
1. menangkap 7 elektron
2. melepaskan 1 elektron - lebih mudah

2. Cl: konfigurasi elektron : 2 8 7
Elektron valensi = 7, supaya menjadi 8, ada 2 opsi, yaitu:
1. menangkap 1 elektron - lebih mudah
2. melepaskan 7 elektron
Jadi, Na melepas 1 elektron membentuk kation, dan CI menangkap 1 elektron tersebut sehingga membentuk anion.

Reaksinya:

Na-> Na+ + e-
Cl + e- -> Cl

Ikatan ion yang terjadi yaitu antara Na dan Cl.

Kesimpulan:

Ikatan ion terbentuk antara unsur-unsur yang memiliki selisih keelektronegatifan besar. Biasanya antara unsur golongan IA atau IIA dengan unsur golongan VIA atau VIIA.

B. Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen adalah ikatan antaratom dengan menggunakan secara bersama pasangan elektron, tanpa harus melepaskan atau menangkap elektron. Ikatan kovalen terbentuk antara unsur-unsur yang memiliki selisih keelektronegatifan kecil.

Contoh:

1. Ikatan dalam senyawa CH4. Untuk memenuhi aturan oktet, atom C harus menerima 4 elektron atau melepas 4 elektron. Namun keduanya sama-sama sulit karena memerlukan energi yang terlalu besar. Untuk itu atom C akan berikatan dengan cara lain selain ikatan ion, yaitu dengan ikatan kovalen.

2. Ikatan dalam unsur Cl2. Atom Cl cenderung elektronegatif sehingga mudah menangkap elektron. Namun, atom Cl dapat berikatan dengan sesamanya. Padahal untuk membentuk ikatan ion salah satu atom harus melepas elektron, dan yang lain menangkapnya. Berarti ikatan dalam Cl2 bukan ikatan ion melainkan kovalen.

1. Penulisan ikatan kovalen dengan rumus Lewis

contoh:

+ Pembentukan Cl2

Atom Cl memiliki elektron valensi = 7

Struktur Lewis Cl —> :Cl:
Masing-masing Cl kurang 1 elektron, maka 1 elektron dari masing-masing Cl dipakal secara bersama-sama, sehingga memenuhi aturan oktet.

:Cl:Cl: secara sederhana dapat dituliskan sebagai Cl — Cl

+ Pembentukan CH4
Atom C memiliki elektron valensi = 4
Atom H memiliki elektron valensi = 1
Struktur Lewis C dan H —> :C: H

Atom C kekurangan 4 elektron, dan atom H kekurangan 1 elektron. Untuk memenuhi aturan oktet, 1 atom C mengikat 4 atom H

+ Pembentukan ikatan kovalen rangkap 2 dan 3

Rangkap 2:

o memiliki elektron valensi = 6, berarti masing-masing atom 0 kekurangan dua elektron. Supaya keduanya memenuhi aturan oktet, maka masing-masing menyumbangkan dua elektron untuk dipakai bersama-sama. Ikatan kovalen yang dihasilkan adalah ikatan kovalen rangkap 2.

:0::O: —> O=O

Rangkap 3:

N memiliki elektron valensi =5, berarti masing-masing atom N kekurangan tiga elektron. Supaya keduanya memenuhi aturan oktet maka masing-masing menyumbangkan tiga elektron untuk dipakai bersama-sama. Ikatan kovalen yang dihasilkan adalah ikatan kovalen rangkap 3.
C. Ikatan Logam

Ikatan logam terdapat dalam padatan logam. Logam bersifat elektropositif sehingga melepaskan elektron. Dalam padatan logam, setiap atom logam akan melepaskan elektron sehingga terbentuk ion-ion positif dan elektron. Ion-ion positif tersebut akan tertata dengan teratur, dan elektron berada di
sekeliling ion positif membentuk semacam lautan elektron. Lautan elektron ini seolah-olah menjadi perekat antara ion logam sehingga antara ion logam dapat saling berikatan. Elektron ini dapat bergerak bebas sehingga dapat menghantarkan arus listrik.

Ikatan Antar-molekul

Ikatan antarmolekul dibagi menjadi dua, yaitu:

A. Ikatan Hidrogen

Ikatan ini merupakan interaksi antarmolekul dengan atom H sebagai 'jembatan' yang menghubungkan dua atom elektronegatif.

Contoh : Interaksi antarsesama molekul air

Atom H 'diapit' oleh 2 atom 0. Titik didih merupakan temperatur pada saat terjadi kesetimbangan reaksi perubahan dari cair menjadi gas. Semakin tinggi titik didih artinya semakin sulit berubah menjadi fase gas. Untuk dapat berubah menjadi gas maka jarak antarmolekul harus makin besar, caranya yaitu dengan memutuskan interaksi antarmolekul.

Semakin kuat interaksi antara molekul, maka makin sulit putus, dan ini artinya makin sulit pula molekul-molekul cairan berubah menjadi gas. Antarmolekul H2S dan CH4 tidak dapat membentuk ikatan hidrogen karena molekul tersebut tidak mengandung atom elektronegatif. Antarmolekul H20 dan NH3 dapat membentuk ikatan hidrogen karena H diapit oleh 0 dan N, keduanya merupakan atom yang sangat elektronegatif.
Antar molekul CH4 dan H20 tidak dapat membentuk ikatan hidrogen, karena CH4 tidak memiliki atom elektronegatif untuk berikatan dengan atom ‘jembatan' H.

Kesimpulan:
Ikatan hidrogen hanya terjadi jika dapat membentuk sistem X....H ---- Y
X dan Y adalah atom yang sangat elektronegatif seperti F, O, dan N.
X berasal dan satu molekul dan H - Y dan molekul yang lain.

2. Gaya Van Der Waals

Karena keelektronegatifan antara H dan Cl beda jauh maka distribusi elektron di antara kedua atom tidak merata. Cl lebih elektronegatif jadi elektron lebih tertarik ke arah Cl oleh. Karena itu, densitas elektron di sekitar Cl lebih besar sehingga terbentuk kutub negatif. Hal ini mengakibatkan kekurangan elektron di sekitar atom H sehingga terbentuk kutub positif. lnteraksi antara kutub negatif dalam suatu molekul HCI dengan kutub positif pada molekul HCI yang lain inilah yang dinamakan dengan gaya dipol-dipol.

Meskipun unsur atau senyawa netral tidak memiliki kutub-kutub muatan seperti pada senyawa polar, namun karena elektron selalu bergerak, pada suatu saat tertentu akan terjadi semacam kutub-kutub muatan yang lemah. Kutub muatan atau dipol tersebut akan menginduksi molekul lain sehingga
akan terbentuk dipol terinduksi. lnteraksi antardipol terinduksi inilah yang dinamakan dengan gaya dispersi London.

Urutan kekuatan ikatan mulai dan yang lemah:

Gaya dispersi < gaya dipol-dipol < ikatan hidrogen < ikatan logam & kovalen < ikatan ionik


Nah, demikianlah penjelasan lengkap tentang Pengertian Ikatan Kimia, Jenis, Contoh Ikatan Kimia. Semoga bermanfaat!

1 Response to "Pengertian Ikatan Kimia, Jenis, Contoh Ikatan Kimia"

  1. mohon maaf, bukankah gaya dispersi london itu interaksi antara molekul non polar dengan non polar ya ?

    ReplyDelete

Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!