Contoh Paragraf Deskripsi dan Narasi tentang Eksekusi Rumah dan Gaya Hidup Remaja - INIRUMAHPINTAR.com

Contoh Paragraf Deskripsi dan Narasi tentang Eksekusi Rumah dan Gaya Hidup Remaja

INIRUMAHPINTAR - Meneruskan artikel sebelumnya tentang contoh paragraf deksripi dan narasi tentang suasana panen padi dan pencemaran air sungai, kali ini saya akan membagikan lagi contoh paragraf deskripsi dan narasi tentang eksekusi sebuah rumah di kota dan gaya hidup remaja. Semoga contoh-contoh paragraf ini membantu sobat-sobat pembaca untuk belajar membuat paragraf narasi dan deskripsi. 

TEMA 1: Eksekusi Sebuah Rumah di Kota

PARAGRAF DESKRIPSI: 

Rumah Kumuh dan Kakek Tua
Pemandangan hari itu begitu mendatangkan iba. Pemukiman kumuh, di pinggiran sungai Ciliwung diterjang buldoser. Dengan alasan penertiban lahan, rumah-rumah diratakan dengan tanah. Debu-debu beterbangan dan suara-suara kehancuran memekik di telinga. Aku yang melintas sepulang sekolah dibuatnya ikut terperangah. Pandanganku terfokus pada seorang kakek tua tak berbaju yang sedari tadi berteriak “Tidaaak” di hadapanku. Suaranya lirih, protes, pertanda tak rela gubuknya ikut ditertibkan. Namun, apa daya, banyaknya petugas berseragam berwajah garang membungkam sang kakek dan seluruh warga pemukiman. Ibu-ibu hanya tampak pasrah, menangis, sambil menggendong bayi-bayi mereka yang tidak tahu apa-apa. Anak-anak kecil berlarian, kelihatan takut dan bersembunyi di balik badan ayah mereka. Aku kembali menatap sang kakek tua, dari balik sakunya ditariknya sebuah kain putih lalu diayunkan ke arah petugas, entah apa maksudnya.

PARAGRAF NARASI: 

Kisah Gubuk Tua yang Wafat bersama Tuannya
Gubuk di pinggiran kompleks rumahku telah berdiri sejak dulu. Begitu kata ibuku. Itu rumah Wa’ Cinta, seorang kakek yang hidup sebatang kara karena ditinggal mati oleh istrinya bertahun-tahun silam. Sejak tadi pagi, aku berencana mengunjunginya. Biasanya di akhir pekan, aku dan teman-teman remaja mesjid memang sering membawakan makanan, minuman, dan sembako untuk Wa’ Cinta. Tak seperti biasanya, teman-temanku belum juga muncul, padahal sebelum pukul 8.00 biasanya sudah siap. 15 menit kemudian, mereka tiba-tiba datang sambil berlari-lari kecil dan menarik tanganku ke arah pinggiran kompleks. Ternyata, sebuah alat berat telah disiapkan untuk meratakan area pemukiman pinggiran sungai, termasuk kediaman Wa’ Cinta. Tanpa ada kesempatan untuk bernegosiasi, eksekusi dilakukan. Namun, Wa’ Cinta bersikukuh tidak mau meninggalkan gubuknya. Setelah berusaha berjam-jam, beberapa petugas menariknya paksa ke luar rumah. Lalu, dengan sekali hempas, gubuknya diratakan dengan tanah. Melihat hal tersebut di depan matanya, Wa’ Cinta pasti terpukul, aku bisa merasakannya. Tiba-tiba, Wa’ Cinta melangkah cepat ke arah alat berat yang sementara beroperasi. Namun, belum sampai 3 langkah, tubuhnya tumbang. Kami pun berlarian menolongnya. Nafasnya tersengal, matanya nanar, lalu menutup tanpa menitipkan satu pesan terakhir. Esoknya, terbit di sebuah Koran kota, sebuah berita berjudul, “Kisah Gubuk Tua yang Wafat bersama Tuannya”.


TEMA 2: Gaya Hidup Remaja

PARAGRAF DESKRIPSI: 

Kakak Berhijab itu Bernama Istiqamah
Aku mengenal kakak berhijab itu sejak setahun lalu. Sejak kuliah di kampus biru, Universitas Muhammadiyah Makassar, aku ditakdirkan akrab dengannya. Di tengah riuhnya isu pergaulan bebas dan penampakan wanita bertelanjang aurat, sang kakak berani tampil beda. Setiap hari, pakaiannya serba hitam atau coklat. Pernah sekali kujumpai memakai gamis berwarna biru tua. Wajahnya pun selalu tertutup niqob atau cadar dan kemana-manapun selalu memakai kaos kaki. Tidak sedikit teman-teman kampus dan dosen yang mencemooh dan mencibirnya. Namun, sang kakak selalu tegar dan tampil percaya diri. Tiap jumat, aku mengikuti pengajiannya. Dulu, aku juga pernah bertanya-tanya tentang penampilannya. Tetapi sekarang aku telah mengerti. Ternyata begitulah cara kakak Istiqamah menjaga diri dan kehormatannya. Aku bisa merasakan getaran tekad dan niat suci itu, meski hanya dari suara dan paparan matanya. 

PARAGRAF NARASI: 

Lelakinya Terlalu Cerdik atau Wanitanya Terlalu Bodoh
Entah mengapa, baru sehari tinggal di kos ini, aku merasa ada yang janggal. Meski berstatus kos khusus wanita, sejak pukul 8.00 tadi pagi, aku mendengar suara cowok di kamar sebelah. Entah apa yang terjadi, aku berusaha berpikir positif, mungkin itu saudara laki-laki penghuni kamar sebelah. Namun, suara yang terdengar semakin aneh dan membuatku tidak enak. Sudah pukul 12.00, mereka berdua-duaan di kamar. Aku berusaha bertanya ke penghuni lainnya. Nihil, ternyata mereka saling melindungi. Di kamarnya bahkan juga terdengar suara laki-laki. Hatiku berkecamuk. Menjelang pukul 17.00, para lelaki bergantian keluar kamar, lalu beranjak pergi tanpa pernah menoleh ke arahku. Sudah! Esok harinya, aku memutuskan pindah kos. Aku harus jauh dari wanita-wanita yang terlalu bodoh membiarkan lelaki merusak masa depannya. Pasti ada tempat yang lebih aman, dihuni wanita-wanita yang pandai menjaga diri. 

Nah, begitulah contoh-contoh paragraf narasi dan deskripsi tentang eksekusi rumah di kota dan gaya hidup remaja. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!