7 Cara Mengatasi Siswa Mengantuk di Kelas Saat Pembelajaran - INIRUMAHPINTAR.com

7 Cara Mengatasi Siswa Mengantuk di Kelas Saat Pembelajaran

INIRUMAHPINTAR.COM - Siswa mengantuk di saat pembelajaran di kelas adalah fenomena yang seringkali ditemui di dunia pendidikan. Secara alami, rasa ngantuk ini akan dirasakan siapapun jika mengalami kurang tidur, kelelahan, atau sedang lapar, termasuk para siswa. Namun, jika di hampir setiap pembelajaran, siswa masih sering didapati mengantuk dan kurang bersemangat belajar, maka jangan cepat-cepat menyimpulkan bahwa siswa tersebut kurang tidur atau kelelahan. Boleh jadi, penyebabnya adalah guru yang mengajar, kurang siap. Mengantuk adalah reaksi atas adanya aksi. Pemicunya awalnya adalah proses pembelajaran yang monoton dan membosankan. Hasilnya siswa merasa bosan, tidak suka, sehingga alam bawah sadarnya membentuk imej kontra lalu menghasilkan rasa kantuk. Jadi, meskipun siswa tidur lebih awal, tidak kelelahan, sarapan sebelum berangkat sekolah, rasa kantuk tetap akan hadir jika faktor eksternal dari guru memicu hal tersebut.

Berikut ini adalah 7 cara yang direkomendasikan pendidik untuk mengatasi siswa mengantuk di kelas saat pembelajaran.

1. Mendahului Pembelajaran dengan Cerita atau Motivasi

Tahap awal dalam pembelajaran adalah berdoa dan menyiapkan kelas. Setelah itu, guru yang bermasa bodoh biasanya langsung masuk ke materi ajar, membagikan buku, lalu memberikan tugas catatan. 

Jadi, jangan heran, siswa terus-terusan merasa ngantuk dan bosan. 

Lalu, seperti apa seharusnya? Yah, guru harus ekstra menyiapkan diri. Siapkan cerita-cerita inspiratif atau kata-kata motivasi dibarengi pertanyaan-pertanyaan ringan yang memicu daya pikir para siswa. 

Buatlah kesan semenarik mungkin di awal pembelajaran. Dengan begitu, siswa akan terpancing untuk menjawab pertanyaan, dan mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran dengan antusias. 

Mungkin tadinya mereka kurang tidur, tetapi kegiatan bercerita atau kata-kata motivasi di awal pembelajaran membuat mereka lupa mengantuk. Saraf kantuknya teralihkan dan fokus terhadap kesan pertama guru saat memulai pembelajaran.

Semakin sering dilakukan, guru akan semakin matang, dan secara alamiah akan terbiasa dengan aktivitas apersepsi yang sangat dinanti-nanti siswa masa kini.

2. Menghadirkan Pembelajaran Seru dan Menyenangkan

Siapa sih yang tidak suka dengan pembelajaran yang seru dan menyenangkan? Apalagi kalau gurunya kreatif dan rupawan. Ada nilai plus dan daya tarik tersendiri.

Jadi, setiap guru mesti benar-benar menyiapkan diri sebelum masuk ke kelas. Pastikan setiap materi dibawakan dengan gaya khas dan seru. 

Siapkan model pembelajaran yang variatif setiap pertemuan. 

Jangan hanya mengandalkan buku teks, lalu menggunakan metode ceramah, dan mengisi kegiatan pembelajaran dengan duduk dan menulis, karena itu dapat memicu rasa bosan dan mengantuk.

Oleh karena itu, setiap guru wajib membekali diri dengan kreativitas mengajar. 


 

3. Memberikan Selingan Humor di Saat Pembelajaran

Guru pun harus menjadi komedian sesekali di dalam kelas. Bukan untuk show off atau sok lucu, ya! Namun, celetukan-celetukan yang mengundang tawa di kala siswa mulai bosan dapat merefresh kembali otak mereka sehingga tidak jadi mengantuk.

Jadi, sepak terjang guru mestilah semakin membaik dari waktu ke waktu. 

Jangan hanya mengajar layaknya robot, tersistem monoton tanpa ada perubahan.

Ingatlah bahwa, setiap zaman ada gayanya masing-masing. 

Dunia pendidikan dan pengajaran masa kini, tidaklah terlalu relevan jika hanya mengandalkan pendekatan masa lalu.

Peradaban sudah berubah drastis. Siswa sekarang bukan lagi karakter manggut-manggut di kelas. Boleh jadi mereka lebih tahu dari gurunya karena rajin berselancar di internet.

Jadi, setiap guru harus memastikan lebih banyak tawa di dalam kelas, ketimbang rasa bosan dan mengantuk dengan sesekali memberikan selingan humor.

4. Memastikan Tidak Memberikan Tugas Terlalu Banyak

Tugas yang terlalu banyak, bukanlah faktor yang membuat siswa semakin maju dan pintar. Boleh jadi, banyaknya tugas justru menambah beban dan menghadirkan stress bagi siswa.

Jadi, guru harus pandai-pandai mengukur daya serap dan kemampuan belajar setiap siswa di setiap kelas. Setiap kelas memiliki gaya dan kebutuhan berbeda loh.

Jika ingin memberikan tugas, berilah tugas sewajarnya, jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit. 

Dan satu lagi, pastikan siswa telah mengerti langkah-langkah mengerjakan tugas sebelum memberikan penugasan.

Jangan memberikan tugas untuk materi yang belum dijelaskan. Jika itu dipaksakan, maka jangan heran siswa mengantuk dan bosan. 

5. Menghindari Metode Ceramah atau Mendikte

Metode ceramah atau mendikte adalah pendekatan yang berpusat kepada guru atau teachers' centered approach. Siswa hanya duduk, diam, mendengarkan, mencatat, selama berjam-jam. Hm....membosankan bukan?

Jadi, untuk era sekarang, metode ceramah atau mendikte ini sudah seharusnya ditinggalkan oleh para guru di negeri ini. 

Berikan ruang lebih banyak kepada siswa agar mereka dapat menalar dan mendemonstrasikan sendiri kreativitasnya dalam belajar.

Cukuplah guru menjadi fasilitator atau sumber referensi final jika siswa benar-benar tidak dapat menemukan sendiri apa yang mereka ingin ketahui.

Bagaimana dengan siswa yang pasif? apakah mungkin menghadirkan pembelajaran yang berpusat kepada siswa atau students' centered approach?

Sangat mungkin. Intinya adalah, hidupkan pembelajaran berkelompok di kelas. 

Jangan cepat-cepat menyerah lalu kembali menggunakan metode ceramah lo yah! Awas...heheh.

6. Berikan Kesempatan untuk Cuci Muka

Jika mendapati siswa benar-benar mengantuk karena faktor internal, maka berikan ruang dan waktu kepada siswa mencuci muka sembari menggerak-gerakkan tangan dan kaki agar dapat sedikit berkeringat. 

Kecuali, jika mereka mengantuk karena sakit atau kelelahan berat karena adanya faktor x, lebih baik diarahkan beristirahat sementara di UKS atau dipulangkan lebih awal disertai pendampingan.

Dalam hal ini, mengantuk tak boleh dilarang-larang. 

Asalkan rasa mengantuk itu bukanlah datang dari gurunya yang gagal menghadirkan pembelajaran yang seru dan menyenangkan, boleh-boleh saja. Hal tersebut lumrah, asalkan tidak terjadi setiap pertemuan di kelas.

Karena jika terjadi berulang, tentu guru harus mengecek ada apa dengan siswa bersangkutan.

Intinya adalah, guru harus peka, dan tahu kapan ia harus berbuat A dan kapan ia harus melakukan B.

Jangan sampai di setiap pembelajaran siswa terus-terusan mengantuk. 

Hadirkan kesan positif bagi siswa. Tidak perlu wajah rupawan, pastikan wajah dan senyum selalu tertata dengan rapi.

Jangan sampai meski baru satu detik memasuki kelas, siswa mengantuk karena wajah dan performa gurunya yang mengundang rasa kantuk tersebut. 

Ini bukan nyerang fisik lo yah. Ini hanyalah edukasi, betapa pentingnya bercermin sebelum memasuki kelas.

7. Melakukan Refleksi Pembelajaran Secara Rutin

Terakhir, hal sederhana yang masih dianggap tabu oleh banyak guru, yaitu kegiatan refleksi. 

Apa refleksi pembelajaran itu? kegiatan yang memberikan ruang kepada siswa menuliskan kesan, pesan, dan kritik membangun terhadap pembelajaran. Secara umum, kegiatan refleksi pembelajaran merupakan aktivitas penilaian dari siswa ke guru.

Lebih jelas boleh dibaca di sini: https://www.inirumahpintar.com/2016/10/pengertian-tujuan-manfaat-refleksi-dalam-pembelajaran.html

Guru perlu tahu apa kebutuhan para siswanya. 

Jangan sampai memaksakan siswa melakukan aktivitas ini itu, sementara minat mereka tidak begitu.

Akibatnya, siswa hanya belajar seadanya, sekadar patuh kepada guru, tetapi kurang menikmati pembelajaran.

Sebagai catatan penting, guru pun harus legowo, jangan malu dan takut dikritik siswa.

Yang dikritik adalah pembelajaran bukan fisik gurunya. Jadi, tidak perlu khawatir.

Lagipula, saran dan kritik dari siswa adalah proses mendewasakan guru dalam mengajar. 

Kesimpulannya adalah ajarlah siswa apa yang mereka butuhkan, hasilnya, mereka lebih aktif mencari dan bertanya karena mereka suka. 

Zona nyaman. Buatlah siswa di kelas selalu berada pada zona nyaman.

Jika justru lebih banyak menghadirkan kegelisahan, maka jangan heran siswa mudah mengantuk dan bosan.

---

Catatan Penutup

Guru masa kini perlu instrospeksi diri dan sering-sering melakukan refleksi diri. Guru masa kini pun perlu lebih peka akan kebutuhan siswa-siswanya. Memang butuh kerja keras dan keringat lebih untuk mengabdi sebagai guru. Namun, di sisi lain, pemerintah juga harus peka memperhatikan kesejahteraan guru, terutama guru honorer yang memiliki beban kerja setara PNS. Maksimalkan alokasi APBN untuk kesejahteraan guru sebelum menyusun program tersier yang bisa dipelajari sendiri oleh guru seiring semakin sejahteranya kehidupan mereka. 

Guru perlu ruang lebih banyak untuk menyiapkan diri di kelas, termasuk mengatasi siswa mengantuk di setiap pembelajaran. Dan itu hanya bisa maksimal bagi guru-guru yang tercukupi kebutuhannya, tidak lagi nyambi kerja di luar jam sekolah.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!